Serambi.WahanaNews.co | Gubernur Aceh Nova Iriansyah membawa tanah dari makam Sultan Iskandar Muda dan air dari Masjid Raya Baiturrahman ke IKN Nusantara. Tanah itu disatukan di Kendi Nusantara.
"Diharapkan tanah dan air yang dibawa dari Aceh ini dapat menjadi kekuatan perjuangan dan kekuatan agama agar pondasi pendirian IKN nantinya menjadi kuat," kata Nova dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/3/2022).
Baca Juga:
Jokowi Siap Pindah ke IKN Bulan Depan, Usai Rampungnya Bandara
Nova mengatakan Pemerintah Aceh juga mengambil tanah di komplek Museum Aceh yang menyimpan peninggalan masa Kesultanan Aceh Darussalam. Kesultanan tersebut mengalami masa kejayaan ketika dipimpin Sultan Iskandar Muda atau Sultan Meukuta Alam pada 1607-1636 M.
Menurutnya tanah Makam Sultan Iskandar Muda mencerminkan kekuatan perjuangan dan keteguhan. Sementara, tanah Museum Aceh dan Air dari Masjid Raya Baiturrahman merupakan dua bentuk kesadaran sejarah dan kekuatan ilahiah akan adanya keluhuran dan kepatuhan dalam beragama.
Selain itu Masjid Raya Baiturrahman juga dikenal merupakan peninggalan Kerajaan Aceh. Masjid itu menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.
Baca Juga:
Keandalan Listrik PLN pada Perayaan HUT ke-79 RI di IKN Diapresiasi Berbagai Kalangan
"Masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan saksi kejayaan Kerajaan Aceh, tetapi juga pernah dijadikan markas pertahanan terhadap serangan para penjajah," ujar Nova.
Nova menjelaskan filosofi dari tanah dan air itu yakni adanya kekuatan dan kemandirian daerah dalam membentuk struktur negara. Nova mengutip sebuah hadih maja Aceh 'Adat bak poteumeureuhom, hukom bak syiah kuala'.
Hadih maja itu bila diartikan mengarah kepada kebudayaan yang diputuskan oleh raja-raja yang pernah memerintah di Aceh.
"Dalam konteks IKN, masyarakat Kalimantan Timur harus berlomba dalam membangun Kaltim sebagai calon Ibu kota baru negara dengan segenap jiwa dan keintelektualannya," ujar Nova.
"Kemudian, hukom bak Syiah Kuala, adalah bentuk daerah dengan nuansa religi yang sangat kental, jadi poin agamis tentang hukum keagamaan masuk ke dalam sila terpenting penegakan pedoman rakyat Aceh. Terkait IKN, kita juga berharap nantinya ibu kota baru negara ini juga punya pondasi seperti hadiah maja Aceh tersebut," lanjut Nova.
Prosesi Kendi Nusantara: Diawali Anies dan Ditutup oleh Isran Noor
Prosesi penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara diawali oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Anies menjadi orang pertama yang menyerahkan air dan tanah kepada Presiden Jokowi.
Prosesi yang disiarkan langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022) itu memperlihatkan para gubernur dan perwakilan daerah secara bergiliran menyerahkan tanah dan air ke Presiden Jokowi. Prosesi Kendi Nusantara diakhiri dengan penyerahan tanah dan air dari Gubernur Kaltim, Isran Noor kepada Presiden Jokowi.
Ritual Kendi Nusantara digelar hari ini, tepatnya di titik nol IKN. Presiden Jokowi pun akan berkemah di lokasi.
Penjelasan Soal Prosesi Kendi Nusantara
Rangkaian acara Kendi Nusantara ini awalnya diungkap oleh Kepala Biro Humas Setda Pemprov Kaltim HM Syafranuddin. Dalam prosesi tersebut, seluruh gubernur di Indonesia diminta untuk berkumpul di titik nol IKN dengan membawa air dan tanah dari daerah masing-masing. Air dan tanah tersebut akan digabung dan disimpan dalam sebuah kendi yang bernama Kendi Nusantara.
Dilansir Antara, penggunaan nama Kendi Nusantara sebagai wadah air dan tanah merupakan simbolis wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua yang menjadi nama Nusantara. Air dan tanah merupakan gambaran kearifan lokal dari setiap daerah di Indonesia yang tergabung dalam Kendi Nusantara.
Kasetpres Heru Budi Hartono sebelumnya juga menjelaskan prosesi penyatuan tanah dan air di Nusantara.
"Prosesinya adalah para gubernur membawa tanah dan air dari masing-masing wilayah di mana diambil dari titik-titik lokasi yang tentunya sesuai dengan kearifan lokal masing-masing dan budaya masing-masing. Nanti di sana para gubernur akan menyerahkan kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden akan menuangkan di gentong yang sudah kami siapkan menjadi satu dari 34 provinsi," ujar Heru, Minggu (13/2).
"Di sana nanti di hari Senin pagi itu bersama para gubernur dan tokoh masyarakat setempat ada sebuah prosesi di mana intinya adalah kita berdoa dan tentunya memohon kepada Allah SWT, supaya program yang besar ini bisa berjalan dengan baik dan tentunya semua elemen masyarakat bisa mendukung," tambahnya.[gab]