Serambi.WahanaNews.co | Manajemen PT PLN Persero mengakui terjadi kendala suplai arus listrik yang tidak stabil di sembilan desa, di Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh sejak empat hari terakhir.
Manajer ULP PLN Krueng Geurukuh, Aceh Utara, Ahmad Denri Polman menyebutkan, dirinya meminta maaf atas kejadian tersebut.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Dapat kami sampaikan hal tersebut disebabkan adanya gangguan teknis pada material kami yang rusak. Harus dicari dan dianalisa bertahap sehingga membutuhkan waktu agak lama,” katanya melalui lewat pesan singkat, Sabtu (14/5/2022).
Namun, dia mengatakan pihaknya telah menemukan titik kerusakan tersebut, sehingga segera ditangani tim teknis PLN.
“Alhamdulillah hal tersebut sudah ditemukan dan kami tangani dengan baik, semoga ke depan kami dapat berikan yang terbaik,” terangnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Saat disingung kapan pasti suplai arus listrik ke pedalaman itu kembali lancar, Polman tidak tegas menjawab. Dia hanya menyebutkan sesegera mungkin menangani kendala teknis suplai arus listrik itu.
“Insya Allah segera kita maksimalkan,” sebutnya.
Dia juga mengimbau, jika ada kendala listrik di pedalaman, seperti pohon tumbang, tiang miring dan lainnya segera melaporkan pada manajemen PLN.
Dengan begitu bisa segera ditangani agar suplai listrik ke masyarakat tidak terganggu. Sebelumnya diberitakan, sembilan desa di Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh mengalami pemadaman listrik parah selama empat hari terakhir.
Dalam sehari listrik bisa byar pet 10 hingga 12 kali. Kondisi itu telah dilaporkan masyarakat ke Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN Persero Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara. Bahkan sebagian barang elektronik milik masyarakat rusak akibat suplai listrik yang tidak stabil itu.[gab]