SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Banda Aceh - PT PLN (Persero) menyatakan ketersediaan listrik di Provinsi Aceh mencapai 1.014 Megawatt (MW), sehingga dinilai mampu mendukung iklim investasi di provinsi paling barat Indonesia tersebut.
“Alhamdulillah listrik yang ada saat ini surplus dan persediaan yang ada sangat cukup untuk mendukung investasi berbagai industri yang beroperasi di Tanah Rencong,” kata General Manager PT PLN UID Aceh, Mundhakir di Banda Aceh, Rabu (16/4/2025).
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Pemadaman Listrik yang Tak Terkendali Bisa Picu Kelumpuhan Ekonomi dan Kekacauan di Masyarakat
Ia menyebutkan total daya mampu listrik yang dihasilkan dari seluruh pembangkit yang ada di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu sebesar 1.014 MW dengan beban puncak mencapai 573 MW atau surplus sekitar 541 MW.
“Artinya, saat ini kita memiliki cadangan 541 MW yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri dan kehadiran mereka tentu akan berdampak positif pada semua sektor ekonomi di Aceh,” katanya.
Ia berharap para pemilik modal tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di Aceh karena ketersediaan energi yang dihasilkan PLN sangat cukup untuk menggerakkan berbagai sektor industri yang dikembangkan di provinsi itu.
Baca Juga:
Perbedaan Hukum Perlindungan Konsumen dalam Berbagai Bidang
“Kami yakin hadirnya banyak investasi tentu akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Aceh,” katanya.
Ia menambahkan pada tahun 2025, PLN UID Aceh juga akan menerima tambahan daya dari PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan masing-masing 43 MW dan 45 MW.
Pihaknya siap memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh investor yang akan berinvestasi di Aceh dan siap untuk memberikan ketersediaan energi yang handal dalam mendukung kelancaran operasional industri.
[Redaktur: Amanda Zubehor]