Serambi.WahanaNews.co | Provinsi Aceh adalah salah satu provinsi yang terletak di ujung utara Pulau Sumatera.
Aceh memiliki kekayaan alam, salah satunya adalah keberadaan flora yang khas. Flora khas dari Provinsi Aceh adalah cempaka kuning.
Baca Juga:
Kepala Mukim Penaggalan Apresisasi Pj Wali Kota Subulussalam yang Sudah Membayar Honor Tertunda
Pernahkah kamu mendengar lagu Bungong Jeumpa yang merupakan lagu tradisional daerah Aceh. Istilah bungong jeumpa diambil dari nama bunga khas Aceh yaitu cempaka kuning atau disebut oleh masyarakat sekitar sebagai bunga jeumpa.
Menurut Zumaidar dalam jurnal berjudul Kajian cempaka Kuning (Michelia champaca L.) sebagai Tumbuhan Obat (2009), tanaman cempaka kuning sangat dihargai oleh masyarakat Aceh sehingga digunakan dalam berbagai upacara adat dan dibuat sebagai syair lagu Bungong Jeumpa.
Nama latin Michelia champaca Linn
Baca Juga:
Kenaikan Harga Daging Sapi dan Kerbau di Nagan Raya, Aceh
Flora khas Aceh, cempaka kuning memiliki nama latin Michelia champaca Linn dan termasuk ke dalam kelas Magnoliopsida dalam Kingdom Plantae.
Menurut Hendra Gunawan, dkk dalam buku berjudul 100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati (2019) bunga cempaka merupakan flora identitas Aceh yang tumbuh subur pada ketinggian 1.500 meter dan dapat tumbuh mencapai tinggi 50 cm dengan diameter 180 cm.
Cempaka kuning memiliki batang yang bulat dengan permukaan licin, sebagaimana tanaman dalam keluarga cempaka lainnya.
Karakteristik cempaka kuning
Menurut R. Vivek Kumar dalam jurnal berjudul Antioxidant and Antimicrobial Activities of Various Extract of Michelia champaca Linn Flowers (2011), cempaka kuning memiliki bunga pendek, soliter, banyak benang sari, banyak ovula, dan memiliki tangkai pendek yang tersusun secara spiral.
Seperti namanya, bunga cempaka kuning memiliki bunga berwarna putih kekuningan, kuning, hingga kuning jingga.
Bunga cempaka kuning muda berwarna putih kekuningan.
Ketika tua, bunga tersebut berwarna kuning jingga dan mengeluarkan aroma yang sangat harum.
Daunnya berbentuk bulat seperti telur, tersusun secara spiral, dan memiliki bulu harus di permukaan bawah daunnya.
Aromanya yang sangat harum, membuat bunga khas Nanggroe Aceh Darussalam ini sering dijadikan bahan baku parfum.
Selain itu, bunga cempaka kuning memiliki sifat antibakteri, antimikroba, antioksida, dan antiinflamasi yang membuatnya berguna dalam bidang medis.