Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam -
Yayasan Advokasi Rakyat Aceh Perwakilan Subulussalam yang di ketuai Edi Sahputra Bako, meminta Pemerintah Aceh melalui Pj Gubernur Aceh untuk memperhatikan jalan lintas Aceh di Kecamatan Runding, Kota Subulussalam, tepatnya di Kampung Panglimasahman.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa hampir 3 bulan jalan tersebut tidak bisa digunakan akibat banjir sehingga warga menggunakan rakit untuk melintas, dan hal ini sangat memberatkan warga akibat dua kali naik rakit, dengan rata-rata biaya rakit dua kali sebesar Rp30.000, sekali jalan artinya kalau pulang pergi Rp60.000." Jelas Edi kepada media ini, Minggu (24/12/23).
Baca Juga:
Buka Rapimda, Pj Wali Kota Dukung Program KNPI Subulussalam
Edi menilai bahwa jalan ini adalah jalan penghubung antar kecamatan dan ke Aceh Selatan, sehingga warga sangat membutuhkan.
Mengingat jalan ini status jalan Provinsi, maka kita meminta supaya Pemerintah Aceh membantu Program peningkatan badan jalan agar tidak banjir kembali, karena hampir setiap tahun jalan ini terendam banjir yang mengakibatkan jalur transportasi darat
lumpuh total sehingga warga mengeluh tidak bisa melintasi jalan tersebut.
Tidak hanya itu, edi juga mengatakan bahwa status bencana Alam yang setiap tahun terjadi seharusnya Badan Penanggulangan Bencana Aceh harus turun dan bisa mengusulkan ke Pemerintah Aceh dan pusat untuk mengatasi persoalan banjir ini.
Baca Juga:
Kepala Mukim Penaggalan Apresisasi Pj Wali Kota Subulussalam yang Sudah Membayar Honor Tertunda
"Kita juga meminta Pemerintah Kota Subulussalam melalui Walikota serta Badan Penanggulan Bencana Daerah Kota Subulussalam untuk mengusulkan pembangunan jalan dan menyampaikan kondisi ini secara lisan dan tertulis kepada pemerintah Aceh, karena mengingat pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh belum disahkan maka kita harap hal ini bisa juga disampaikan dengan para perwakilan Rakyat kita di Provinsi Aceh, yaitu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh untuk bisa disuarakan dan dimasukkan menjadi usulan prioritas mengingat ini kepentingan orang banyak, pungkas Edi.
[Redaktur: Amanda Zubehor]