“Potensi green energy di Jawa Barat sangatlah besar. Berdasarkan RUPTL (rencana ketenagalistrikan nasional jangka panjang) 2021-2030, terdapat potensi pembangkit listrik Energi Terbarukan dengan total kapasitas 824 MW yang tersebar di Jawa Barat.
Hal ini menjadi peluang karena berdasarkan aset jaringan distribusi UID Jabar masih mampu menampung potensi tersebut,” kata Agung Nugraha, General manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dalam pargelaran tersebut, selain menyampaikan komitmen kesiapan PLN memberikan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan ramah lingkungan, PLN juga mengajak investor untuk berkolaborasi dalam berbagai program PLN yang mendorong pertumbuhan energy ramah lingkungan.
"Sebagai energi penggerak laju perekonomian masyarakat, kami sangat mendorong terbentuknya ekosistem bisnis dan industri yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami menghadirkan berbagai macam program sehingga investor dapat berpartisipasi aktif dalam percepatan pencapaian Net Zero Emission,” pungkas Agung.
Ada 4 program yang ditawarkan pada event tersebut. Pertama, Independent Power Plant Partnership Business Opportunity dimana ada 6 project Pembangkit Listrik Mini Hydro yang semuanya berlokasi di Jawa Barat. Total kapasitas pembangkit tersebut 20.7 MW dengan estimasi nilai investasi sebesar 2 juta USD/MegaWatt.
Baca Juga:
Data Survei: Konsumen Indonesia Tahu Pentingnya Kelestarian Lingkungan
Kedua, Charging Station (SPKLU) Partnership Services Provision Of Investor Owned Investor Operate (IO2) dimana PLN menawarkan kerjasama utk pembangunan SPKLU yang nilai investasinya bervariasi tergantung jenis SPKLU nya. Kisarannya mulai dari Rp 350 juta untuk yang medium charging, sampai Rp 1 Milyar untuk yang ultra fast charging.
Selain itu ada juga SPBKLU, tempat penukaran baterai motor listrik. Di SPBKLU, pelanggan dapat langsung menukar baterai motornya yang telah habis dengan yang sudah terisi penuh. Nilai investasi kerja sama ini sekitar Rp 85 juta.
Ketiga, Revewable Energy Certificate (REC) bagi perusahaan yang membutuhkan pengakuan international bahwa listrik yg digunakan oleh perusahaannya berasal dari pembangkit renewable energy. Satu unit REC ini setara dengan 1 MWh, harganya Rp 35.000 per unit.