SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Subulussalam - Pada Kamis (20/3/2025), penyusunan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Tahun Anggaran (TA) 2026 di Kecamatan Simpang Kiri, Gedung Bappeda Kota Subulussalam, berujung pada aksi walk out (WO) oleh para kepala desa.
Terhitung 10 Bulan para Kepala maupun Perangkat Kampong se Kota Subulussalam belum menerima Gajinya, 7 Bulan di Tahun Anggaran (TA) 2024 ditambah 3 Bulan berjalan di TA 2025 saat ini.
Baca Juga:
Segini Besaran Gaji Ketua RT 2025, Jakarta Masih Tertinggi
Terlihat keresahan raut wajah para Kepala Desa/Kepala Kampong di Subulussalam, bak kerja bakti selama 10 bulan ini. Lantaran, Gaji mereka tak kunjung di bayar oleh Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam.
Kata Zulfan Kepala Kampong Sikalondang, Kecamatan Simpang Kiri, sekaligus Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Kota Subulussalam.
Pihaknya mempertanyakan kejelasan pembayaran Gaji Perangkat Kampong, tak mendapat jawaban pasti dari Asisten II yang mewakili Wali Kota setempat itu, para Kades yang berhadir milih WO.
Baca Juga:
Guru Honorer Non Sertifikat Bakal Dapat Insentif Rp500 Ribu
"Kami hanya mempertanyakan kejelasan pembayaran Gaji kami yang sampai saat ini, telah berjalan 10 Bulan. Tidak mendapat jawaban pastinya terkait pembayaran berujung kami WO," sampai Zulfan.
Terlebih lagi, lanjut Zulfan. Hanya tinggal hitungan hari lagi menuju hari raya idul fitri. Para perangkat kampongnya terus melakukan desakan terkait Gaji mereka selama berjalan 10 Bulan saat ini.
"Kami tidak menuntut ke 10 Bulannya Gaji kami di bayarkan. Namun, kami hanya meminta kepastian dari Pemko Subulussalam kapan Gaji kami ini dibayarkan. Karena beberapa hari lagi hari raya idul fitri," pungkas Zulfan.