WahanaNews-Serambi | Banjir yang melanda Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Utara dan Bireuen, Aceh semakin meluas. Tercatat 20.901 warga terpaksa mengungsi.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), banjir terparah terjadi di Kabupaten Bireuen. Sebanyak 13 kecamatan tergenang banjir dan 7.106 warga mengungsi.
Baca Juga:
Prajurit TNI Perbaiki Embung Air Demi Kebutuhan Pengairan Masyarakat Aceh Utara
Sementara di Pidie, 21 kecamatan terdampak banjir dengan 3.696 orang mengungsi. Kemudian di Aceh Utara khususnya di kawasan Langkahan, ketinggian air bahkan mencapai atap rumah warga sekitar 3,5 meter.
Banjir tersebut disebabkan intensitas hujan yang tinggi melanda wilayah pesisir timur Aceh dan membuat beberapa sungai aliran di daerah itu meluap hingga menggenangi pemukiman warga.
Kepala BPBA, Ilyas mengatakan selain banjir, longsor juga terjadi di kawasan Aceh Tengah yang membuat arus lalu lintas terhambat. Kemudian jalan penghubung antarkabupaten di Beutong, Muara Tiga, Pidie amblas.
Baca Juga:
Kementan Optimalkan 500 Hektare Lahan Rawa Aceh Utara untuk Ketahanan Pangan
"Hingga siang ini pengungsi yang terdata sudah 20.901 orang, hujan juga masih turun di sejumlah wilayah," kata Ilyas, Senin (23/1).
Bahkan salah satu desa di Kabupaten Pidie terisolir akibat ketinggian air mencapai 3 meter. Petugas menyalurkan bantuan dengan menaiki perahu. Begitupun di kawasan Langkahan, Aceh Utara yang debit airnya semakin tinggi.
"Petugas kita sudah mengevakuasi masyarakat yang terdampak bencana banjir dan membuka dapur umum di tempat pengungsian," ujarnya.