Serambi.WahanaNews.co | LSM Suara Putra Aceh Kota Subulussalam mengapresiasi Delegasi parlemen DPD RI yang diwakili Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) melakukan pertemuan kerja dengan pihak parlemen Jordania yang terdiri dari lembaga Senator dan DPR, di Kota Amman, Rabu (22/6/2022).
Kehadiran delegasi DPD RI yang dipimpin oleh H. Sudirman selaku Wakil Ketua PURT-DPD RI ini disambut Jamal Alsarayra, Ketua Komite Ekonomi DPR Jordania dan Pimpinan Senator (Aiyyan) Khair Al Deen I. Hakouz.
Baca Juga:
Kasus Perusakan HP Wartawan di Aceh Saat Demo Kenaikan BBM Berakhir Damai
Selain itu, turut hadir juga Duta Besar Indonesia untuk Jordania dan Palestina, Ade Patmo Sarwono yang mendampingi delegasi DPD RI.
Pertemuan antara delegasi DPD RI dan parleman Jordania tersebut ikut menyepakati beberapa hal, diantaranya langkah penguatan hubungan kerjasama parlemen antar kedua negara serta percepatan investasi dan penanaman modal.
Tentunya langkah ini memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Jordania.
Baca Juga:
GM PLN Aceh Silahturahmi dengan Pj Gubernur Aceh
"Kita juga berharap dari Hubungan ini Aceh lebih baik," Kata Antoni Tinendung Ketua LSM Suara Putra Aceh.
Berdasarkan keterangan H. Sudirman selaku Pimpinan Delegasi DPD RI melalui siaran persnya pada Selasa (28/6/2022), Paska pandemi Covid-19 yang berdampak sektor ekonomi global, Jordania ingin memperkuat kembali hubungan kerjasama dengan Indonesia. Khususnya disektor investasi serta penanaman modal.
“Jordania dikenal sebagai salah satu penghasil fosfat yang merupakan bahan baku pembuatan pupuk terbaik di dunia. Selama ini telah bekerjasama sebagai pengimpor fosfat untuk Indonesia , termasuk bekerjasama dengan PT. Pupuk Kaltim membangun pabrik asam fosfat dan asam sulfat di Bontang, Kaltim dan juga dengan PT. Petrokimia Gresik,” ujar H. Sudirman atau akrab disapa Haji Uma.
H. Sudirman menambahkan, Parlemen Jordania juga menyampaikan harapan agar kedepan terdapat pabrik pupuk lainnya di Indonesia yang bisa bekerjasama dalam upaya guna meningkatkan sektor perekonomian antar kedua negara.
Menanggapi hal tersebut, H. Sudirman mengajak Jordania untuk menjajaki peluang investasi di Aceh. Mengingat di Aceh juga terdapat pabrik PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan jika mungkin menghidupkan kembali pabrik pupuk PT. Asean. Namun menurut Kedutaan Besar Indonesia disana, Investor Jordania telah mencoba menjajaki kemungkinan peluang investasi di Aceh, namun belum ada titik temu.
Dalam kesempatan itu, Haji Uma berjanji siap memfasilitasi dan menjembatani dengan pemerintah daerah di Aceh dalam kapasitasnya sebagai anggota DPD RI, demi terciptanya kemajuan ekonomi daerah serta berfungsinya Kawan Ekonomi Khusus (KEK) secara efektif kedepan.
“Sebagai wakil dari Aceh, kita berharap dan mengajak investor Jordania untuk beriventasi di Aceh dan menurut Kedubes sudah ada penjakakan. Kita harap hal itu dapat terwujud dan secara pribadi dalam kapasitas sebagai anggota DPD RI asal Aceh, saya siap membantu untuk memfasilitasi demi kemajuan ekonomi daerah,” kata Haji Uma.
Disisi lain, Jordania sangat menyambut baik dukungan Indonesia dan kerjasama yang telah terbangun saat ini. Sebagai bentuk tindak lanjut kunjungan delegasi DPD RI, dalam waktu dekat kedepan Parlemen Jordania akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dalam rangka untuk peningkatan hubungan kerjasama kelembagaan parleman dan kemajuan antar kedua negara.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda disela agenda kunjungan kerjanya di Jordania, Haji Uma juga turut menyempatkan diri bersilaturrahmi dengan mahasiswa Indonesia di Amman. Dalam pertemuan itu, sekitar 300 mahasiswa hadir dan menariknya sebanyak 10 orang diantaranya berasal dari Aceh.
Dalam perbincangan dengan salah satu mahasiswa Aceh, Afiq yang juga penghafal 30 juz Al-Quran, putra asal Aceh Tengah ini mengaku sangat senang dapat menempuh pendidikan di Jordania melalui jalur beasiswa. Afiq sendiri berharap agar kedepan semakin banyak lagi jumlah mahasiswa Aceh yang ikut jejaknya ke Jordania.
Dalam kesempatan itu, Haji Uma turut memberi motivasi kepada para mahasiswa asal Indonesia agar terus menimba ilmu karena kedepan nanti Indonesia membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) berkompeten disetiap bidang keilmuan untuk mendukung proses pembangunan.[gab]