Serambi.WahanaNews.co, Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai ekspor dari Provinsi Aceh hingga triwulan III-2024, atau periode Januari-September 2024, mencapai 486,1 juta dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini mengalami penurunan sebesar 3,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 502 juta dolar AS.
Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution, Senin (4/11/2024), mengatakan hingga September 2024, ekspor barang asal Tanah Rencong itu didominasi komoditas nonmigas yang mencapai 308,5 juta dolar AS, sedangkan komoditas migas senilai 177,5 juta dolar AS.
Baca Juga:
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Sebesar 0,32 Persen
"Kelompok yang dominan adalah bahan bakar mineral, kopi, rempah, dan ikan olahan,” kata Riswan.
Ia menjelaskan komoditas bahan bakar minyak mineral yang diekspor dari Aceh dengan nilai mencapai 304,1 juta dolar AS.
Bahan bakar mineral merupakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yakni komoditas berasal dari sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon.
Baca Juga:
Isran Noor Sukses Tingkatkan Jumlah Lapangan Kerja di Kaltim
Kemudian disusul kelompok kopi dan rempah-rempah dengan nilai sebesar 125,9 juta dolar AS, ikan olahan senilai 14,4 juta dolar AS, dan berbagai produk kimia serta berbagai produk lainnya.
Menurut BPS, hingga triwulan III-2024, tujuan ekspor Aceh paling besar ke negara India yang mencapai 267,7 juta dolar AS, Amerika Serikat senilai 77,9 dolar AS, Thailand senilai 53,6 juta dolar AS, Jepang senilai 20,1 juta dolar AS dan 15,4 juta dolar AS.
Umumnya, lanjut dia, komoditas asal Aceh tersebut diekspor melalui pelabuhan yang terletak di Aceh yakni mencapai 319,1 juta dolar AS.