Serambi.WahanaNews.co | Pasca dibuka, Senin (25/07/23) malam hingga memasuki hari ketiga, Kamis (27/07/23), gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VIII 2023 Tingkat Kota Subulussalam dalam pusaran sejumlah persoalan bernilai 'negatif'.
Tanpa ingin melihat, mengomentari atau mengkritisi lebih jauh sukses atau sebaliknya empat hari gelaran syiar Islam di sana, awak media SerambiWahananews.co mencatat berbagai komentar miring.
Baca Juga:
Bupati Labuhanbatu Utara Buka MTQ Ke-XI dan FSQ Ke-X di Simangalam: Benteng Generasi Muda Hadapi Tantangan Zaman
Sebut saja kelengkapan pendukung acara, seperti sound system hingga keterlibatan warga setempat di titik lokasi acara dipusatkan, apakah sebagai panitia atau posisi lain di kepanitiaan dan lainnya.
Bahkan lebih spesifik, anggaran kegiatan MTQ itu tengah menjadi sorotan dan konsumsi berbagai media lokal.
Pemilik sound system lokal malah memprotes sikap panitia karena 'sengaja' mengundang dari luar daerah, padahal pra MTQ digelar ada komitmen antar dua pihak itu dilibatkan dalam jasa sound system.
Baca Juga:
Pemerintah Kaltim dan LPTQ Perjuangkan Beasiswa Tanpa Tes bagi Juara MTQ Nasional
Anehnya, dalam komentar di berbagai grup WA setempat sumber sebut jika alasan batal dilibatkan, karena persoalan anggaran.
Lain-lain komentar sejumlah unsur media, memprotes panitia karena tidak dilibatkan dalam agenda MTQ itu, padahal event serupa tahun-tahun sebelumnya mereka dilibatkan.
Miris memang, apabila pemegang kebijakan negeri ini terkesan hanya sebatas 'wah', ada kegiatan dan dikunjungi banyak orang.