Serambi.WahanaNews.co, Banda Aceh - Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, mencatat bahwa sebanyak 154 orang imigran Rohingya yang mendarat beberapa waktu lalu, masih ditampung pada dua titik lokasi di daerah tersebut.
"Ada dua titik penampungan imigran tersebut, yakni di Gedung Idi Sport Center dan di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya. Jumlah imigran Rohingya yang masih ditampung di Aceh Timur sebanyak 154 orang," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur Iskandar di Aceh Timur, Selasa (27/2/2024).
Baca Juga:
Buntut Kritik Proyek PSN PIK 2, Said Didu Dipolisikan
Jumlah Imigran Rohingya di Gedung Idi Sport Center kini tinggal 17 orang. Imigran yang ditampung di tempat tersebut adalah mereka yang diturunkan dari kapal di kawasan pantai Desa Seuneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, pada 14 Desember 2023 sekira pukul 03.45 WIB.
Mereka sebelumnya berjumlah 50 orang, namun di antara mereka ada yang berkewarganegaraan Bangladesh. Imigran warga negara Bangladesh kini sudah dibawa ke Kantor Imigrasi Langsa untuk selanjutnya dideportasi.
"Awalnya mereka ada 50 orang, sebagian di antaranya ada imigran Bangladesh. Imigran Bangladesh sudah dipindahkan untuk dideportasi ke negara asal," kata Iskandar.
Baca Juga:
APDESI: Minta Pj Wali Kota Subulussalam Segera Bayar Honor Perangkat Kampong, Jangan Hanya Janji Saja
Sedangkan di Kuala Parek, kata Iskandar, ada sebanyak 137 orang imigran. Mereka menempati tenda darurat dan hingga kini belum bisa dipastikan sampai kapan akan dipindahkan.
Sebelumnya, sebanyak 137 imigran Rohingya mendarat di Pantai Kuala Parek, Kamis (1/2), sekira pukul 04.00 WIB. Seratusan imigran Rohingya tersebut terdiri atas 40 orang laki-laki dewasa, 47 orang perempuan dewasa, 23 anak perempuan, dan 27 anak laki-laki.
Iskandar mendesak lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) segera merelokasi imigran Rohingya tersebut, terutama yang ditampung di Gedung Idi Sport Center (ISC).
"Relokasi segera seban gedung tersebut akan digunakan untuk Pekan Olahraga Pelajar Daerah Tingkat Provinsi Aceh. Jika tidak direlokasi bisa menghambat pesta olahraga pelajar tersebut," kata Iskandar.
Desakan serupa juga disampaikan Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Aceh Timur Rizalihadi.
Ia mendesak imigran tersebut segera direlokasi, terutama yang ditampung di Gedung ISC.
"Kami berharap imigran yang ditampung Gedung ISC segera dipindahkan karena akan ada pekan olahraga pelajar. Sebaiknya mereka disatukan dengan yang di Kuala Parek sehingga penanganannya lebih mudah," kata Rizalihadi.
[Redaktur: Amanda Zubehor]