Ia menambahkan BUMDes yang ditingkatkan menjadi Maju ini merupakan BUMDes yang telah memiliki embrio. Salah satu contohnya, BUMDes pada dalam bidang air minum kemasan di Aceh, yang mana usaha ini sudah punya tempat, peralatan mesin, tapi terhambat pengurusan izin dan lainnya,
“Sehingga tahun kemarin sudah kita selesaikan semua dan bisa berproduksi. Tapi ada hal lagi, seperti business plan belum jelas, arah pemasaran seperti apa, maka ini menjadi fokus kita,” ujarnya.
Baca Juga:
Pjs Gubernur Kaltara Togap Simangunsong Buka Seminar dan Workshop Rakornas 2024
Data hingga tahun lalu, DPMG Aceh mencatat ada 6.247 BUMDes dari total 6.497 gampong di Aceh. Di antaranya, sebanyak 2.478 BUMDes berstatus rintisan, 3.308 BUMDes tumbuh, 461 BUMDes berkembang.
Sebelumnya, DPMG Aceh menyebut selama 2023, sebanyak 30 BUMDes di Aceh telah masuk dalam kategori Maju. Hanya saja pihaknya belum menerima data penetapan secara resmi dari Kemendes PDT, termasuk rincian dan sebaran BUMDes itu.
“Saat ini sudah ada 30 BUMDes di Aceh yang masuk kategori Maju. Kalau 2022 dulu belum ada, paling banyak BUMDes Berkembang,” katanya.
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
[Redaktur: Amanda Zubehor]