SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Subulussalam - Warga Desa Darul, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam mendatangi Kantor Insperkorat setempat.
Kedatangan mereke, membuat pengaduan terkait pengelolaan dana desa Tahun 2023 dan 2024 yang dinilai janggal dan diduga adanya mar'up.
Baca Juga:
Sedekah BRI Cabang Jakarta Pondok Indah Giat Jumat Berkah
Selain itu, warga Kampong Darul Makmur itu menilai pengelolaan ADD tidak transparan. Sehingga mereka merasa sangat dirugikan.
Menurut Indra, beberapa pengelolaan dana desa tersebut yakni pembangunan Box Tahun 2023 pagu anggaran 25 juta digunakan untuk membangun pribadi kepala desa.
Kemudian pengadaan pupuk pada Tahun 2024 dengan pagu anggaran 600 ribu per kartu keluarga dengan rincian 108 keluarga penerima.
Baca Juga:
Iduladha 1446 Hijriah, BKM Al-Ikhlas dan Nurul Bahri Pasar Sorkam Sembelih Hewan Kurban
"Pengadaan pupuk ini dibelanjakan tanpa musyawarah, masyarakat ada yang tidak mengambil.
Hal ini, karena kami menduga tidak sesuai harga satuan pupuk dan terjadinya mar'up anggaran, serta diduga ada pemalsuan tanda tangan masyarakat," kata Indra syahputra, Senin (30/6/2025).
Selain itu, mereka juga mengungkapkan bahwa penyaluran BLT Dana Desa diberikan kepada penerima PKH dan BPNT.
Pembebasan lahan tahun 2024 diduga fiktif dan bantuan bahan material ke Masjid Tahun 2023 tidak jelas.
Selanjutnya, dugaan mar'up rehab Puskesdes Tahun 2023 dengan pagu anggaran 42 juta rupiah dan ditambah 10 juta lagi pada tahun 2025.
"Terkait laporan dan pengaduan ini, kami masyarakat Darul Makmur berharap Inspektorat dan wali Kota mengaudit khusus terkait laporan kami," ungkap Indra, diamini rekannya.
Menanggapi laporan tersebut, pihak Inspektorat mengarahkan agar terlebih dahulu meminta disposisi Wali Kota Subulussalam.
[Redaktur: Amanda Zubehor]