Serambi.WahanaNews.co | Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, kini telah memiliki tempat riset Kaliandra.
Hal itu ditandai dengan peresmian yang dilakukan bersama dengan PT PLN (Persero) yang berlangsung di kompleks UTU, Alue Penyareng.
Baca Juga:
Miris! Empat Tahun Jalan Provinsi di Kecamatan Runding Rusak, Pemerintah Terkesan Diam
Kaliandra sendiri adalah satu jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat, termasuk diolah menjadi sumber energi baru terbarukan dengan kualitas hampir sama dengan batu bara.
Sumber olahan palet dari kayu kaliandra bisa menjadi bahan EBT biomassa pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
Hadir langsung dalam kegiatan peresmian tersebut, Vice Presiden Lingkungan PT PLN, Ajrun Karim MMT, General Manager PLN Unit Induk Sumatra Bagian Utara (UIK SBU) Purnomo, Manajer PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Nagan Raya, Zulfan Idris Kaban, dan sejumlah pejabat penting PLN lainnya.
Baca Juga:
Sadis! Suami Kubur Istri Hidup-hidup dalam Drum Semen di Kebun Kopi
Ketua Tim Riset Kaliandra, Herri Darsan ST MT menjelaskan, Kaliandra adalah salah satu jenis tanaman yang paling banyak ditanam di daerah Dataran Tinggi Aceh seperti Gayo Lues.
Tanaman ini dia katakan, memiliki banyak manfaat, bahkan daunnya bisa diolah dijadikan sebagai pakan ternak dan tentunya juga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Setelah kami mengunjungi Dataran Tinggi Gayo, kami menemukan dua jenis tanaman yaitu gamal dan kaliandra yang dapat dikembangkan di Aceh Barat.
Karena setelah kita mengkaji, ini sangat bagus untuk potensi ekonomi masyarakat di sini," ungkap Herri Darsan.
Ketua Pengarah Tim Riset Kaliandra UTU, Prof Jasman J Ma’ruf SE MBA juga berharap penelitian yang dilakukan oleh pihak kampus UTU bisa diterapkan dalam lingkungan masyarakat dan menjadi sebuah referensi sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Kita berharap dengan upaya-upaya seperti ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat, tanaman yang sederhana seperti kaliandra ini dapat ditanam dan dengan mudah dapat berkembang, juga potensi ekonominya sangat bagus," jelas Prof Jasman.
General Manager PLN Unit Induk Sumatra Bagian Utara (UIK SBU), Purnomo mendukung penuh usaha kerjasama yang dilaksanakan oleh UPK PLN Nagan Raya dan UTU.
Menurutnya, UTU adalah kampus pertama di wilayah kerjanya yang telah bekerjasama dengan PLN dalam rangka riset kaliandra sebagai energi baru terbarukan.
Oleh karena itu pihaknya memberikan atensi khusus dengan hadir langsung dalam kegiatan penanaman perdana kaliandra di lokasi riset.
Penanggungjawab Riset Kaliandra yang juga Dekan Fakultas Teknik UTU, Dr M Isya ST MT mengucapkan terima kasih kepada UPK PLN Nagan Raya atas kerja sama yang telah berlangsung baik selama ini.
Juga dukungan dari pejabat PLN pusat yang berkesempatan hadir langsung dari Jakarta dan Sumatera Utara.
"Ini merupakan satu kehormatan bagi kami, semoga kerja sama ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pengembangan UTU sebagai kampus sumber inspirasi dan referensi juga bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
PLN Siap Beri Dukungan
UTU bersama PT PLN (Persero) memegang teguh komitmen untuk membuat dunia lebih baik dalam hal pemanfaat green energy atau energi hijau.
Salah satunya lewat kegiatan peresmian tempat riset Kaliandra sebagai sumber energi baru terbarukan.
"Kita mengapresiasi langkah UTU dalam penerapan konsep green energy, baik dalam insfrastruktur pembangunan gedung maupun dalam tata ruang.
Kita juga mengapresiasi Tim Riset Kaliandra UTU yang bekerja sama dengan PLN UPK Nagan Raya dalam usaha pemanfaatan kaliandra sebagai energi baru,” kata Vice Presiden Lingkungan PT PLN, Ajrun Karim.
Pihaknya juga salut dengan kemajuan UTU saat ini, terutama dalam hal pengelolaan gedung terintegrasi yang hemat energi.
Juga dalam usaha UTU melalui tim risetnya yang berani melakukan langkah-langkah menuju pemanfaat energi terbarukan.
Ia menambahkan, bahwa ini pertama sekali ia menginjakkan kaki di Aceh dan melihat sendiri bagaimana UTU berkomitmen dalam bidang green energy.
Untuk itu, pihaknya akan mensupport penuh langkah UTU berikutnya melalui tim riset yang telah terbentuk.
Selain itu, Ajrun juga menjelaskan tentang pemanfaatan limbah dari PLTU yang digunakan sebagai bahan baku infrastruktur, baik perumahan maupun jalan raya.
Dia mengungkapkan, berdasar penelitian yang ketat dan teruji, sudah terbukti limbah PLTU tidak masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun B3 sehinggga bisa digunakan.
“Jalan lingkungan UTU terutama menuju lokasi riset ini masih belum rata. Untuk itu jika diperlukan, kita siap membantu material secukupnya untuk pembangunan jalan ini,” ungkap Ajrun yang disambut tepuk tangan.[gab]