WahanaNews-Serambi | PT PLN (Persero) bersama Energy Academy Indonesia (ECADIN) menggandeng European Commission of Climate Action guna meningkatkan kompetensi perseroan dalam mengakselerasi pencapaian target carbon neutral melalui perdagangan karbon di Tanah Air.
Langkah ini juga untuk mendukung kebijakan pajak karbon yang mulai diterapkan pemerintah dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sebagai pemain utama dalam perdagangan karbon di Tanah Air, PLN siap mengadopsi keberhasilan penerapan Emissions Trading Systems (ETS) di sejumlah negara Eropa seperti Belanda, Belgia dan Jerman.
“Kami membutuhkan guidance dan pengalaman Eropa dalam menjalankan ETS ini. Sharing ini sangat bermanfaat bagi kami dalam mengiimplementasikan di Indonesia,” ujar Direktur Manajemen dan Sumberdaya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto, Kamis (7/4/22).
Melalui rangkaian kegiatan workshop ini, reduksi emisi GRK di PLN melalui perdagangan karbon diharapkan akan terealisasi secara efektif dan efisien.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Tidak hanya itu, PLN juga berharap ke depannya implementasi ETS ini dapat secara signifikan mendukung pencapaian target NDC pada 2030 dan target carbon neutral pada 2060.
Duta Besar Indonesia Untuk Belgia, Luxemburg dan Uni Eropa, Andri Hadi menjelaskan Indonesia sudah meratifikasi Paris Agreement untuk mengurangi emisi global. Untuk bisa memaksimalkan upaya mencapai target tersebut Indonesia membuka kerja sama dengan semua pihak baik dari sisi investasi maupun transfer knowledge.
Peningkatan kapasitas dengan European Commission of Climate Action dirasa mampu meningkatkan potensi Indonesia dalam pengembangan energi bersih di Indonesia.