Pada bulan September, WFP memperingatkan bahwa hanya lima persen keluarga Afghanistan yang mendapat cukup makan setiap hari. Bahan-bahan pokok seperti minyak goreng dan gandum mengalami kenaikan harga.
Pada bulan Oktober, organisasi tersebut memperingatkan bahwa jutaan anak berisiko meninggal akibat kekurangan gizi akut tanpa pengobatan.
Baca Juga:
Soal Kelaparan-Stunting, Prabowo: Butuh Aksi Nyta Tak Usah Lagi FGD
Pada bulan September, lebih dari US$1 miliar (Rp14,1 triliun) telah dijanjikan oleh komunitas internasional pada sebuah konferensi di Jenewa untuk membantu warga Afghanistan dan sepertiga dana itu akan disumbangkan melalui WFP.
Tetapi menurut WFP pada hari Senin (25/10), program bantuan kemanusiaan PBB itu baru mencapai sepertiga kebutuhan dananya.
Organisasi tersebut mengatakan bahwa mereka membutuhkan US$220 juta dollar (Rp3,1 triliun) per bulan untuk tetap beroperasi, dan menyebut komitmen keuangan saat ini ibarat "tetesan air di samudera".
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Tak Boleh Ada Orang Lapar di RI
Krisis pangan di Afghanistan diperparah dengan terjadinya kekurangan air dan musim kemarau yang parah - sudah kali kedua dalam empat tahun. (tum)