Serambi.WahanaNews.co | Di sela aksi memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hari Anti Korupsi Sedunia, sejumlah warga di Aceh Barat menjadi korban pemukulan.
Pelaku diduga merupakan aparat yang mengawal unjuk rasa tersebut. Namun kepolisian membantahnya.
Baca Juga:
Kasus Kematian Vina-Eki Cirebon: Komnas HAM Rekomendasi Polri Evaluasi Polda Jabar-Polres
Seorang peserta aksi yang menjadi korban dilarikan ke RSUD Cut Nyak Dhien Aceh Barat. Ia diduga mengalami tindakan kekerasan dari aparat.
Sementara lima peserta aksi yang jadi korban lainnya juga terkena pukulan di bagian kepala, wajah dan perut.
Aksi itu semula dilakukan oleh warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) pada Kamis malam (9/12) di halaman kantor DPRK Aceh Barat.
Baca Juga:
Pemantauan Kasus Vina dan Eki Dirampungkan Komnas HAM
Koordinator aksi Sari Ramadana (20) mengatakan sebelum penyampaian orasi, pihaknya terlebih dahulu menunggu sejumlah rekannya untuk berkumpul di depan gedung DPRK.
Namun, kata dia, aparat kepolisian justru menyuruh massa bubar dengan alasan aksi tersebut tidak diizinkan pada malam hari. Meski demikian massa tetap bertahan hingga terjadi aksi saling dorong.
"Saat didorong itu banyak peserta jatuh, di situ banyak yang dipukul dan ditendang, bahkan ada yang dilarikan ke rumah sakit," kata Rama saat dikonfirmasi, Jumat (10/12).