Adapun fokus petani kopi binaan DSA Takengon tersebar di beberapa wilayah antara lain Bukit Kemuning, Berawang Dewal, Jagong, Gegearang, Merah Said, Paya Dedep, Wihni Durin, Angkup, dan Atu Gajah.
Marolop menambahkan, Kemendag mengapresiasi dan memberikan selamat kepada Kabupaten Aceh Tengah, yang telah berhasil mengembangkan kopi sebagai salah satu produk ekspor unggulannya.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
“Kopi Aceh Gayo merupakan salah satu contoh produk Indikasi Geografis Indonesia yang pertama diakui pasar global, khususnya pasar Eropa. Karenanya, Kemendag senantiasa memberikan perhatian bagi pengembangan Indikasi Geografis kopi gayo,” kata Marolop.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Agustus 2021, kopi merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia, dengan nilai ekspor kopi mencapai 476,76 juta dolar AS.
Pada periode yang sama, Aceh merupakan provinsi pengekspor kopi terbesar ke-4 Indonesia dengan nilai ekspor mencapai 49,89 juta dolar AS. Sedangkan, negara tujuan ekspor utama kopi Indonesia adalah Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Malaysia, Italia dan Spanyol. (tum)