Serambi.WahanaNews.co, Aceh Timur - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Dinas Kesehatan menyatakan bahwa sebanyak 558 pos pelayanan terpadu (posyandu) di kabupaten tersebut aktif melayani kesehatan masyarakat, terutama bagi ibu, anak, dan lanjut usia secara berkala.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Abdullah di Aceh Timur, Selasa (5/11/2024), mengatakan pihaknya terus meningkatkan jumlah posyandu yang aktif, sehingga pelayanan masyarakat bisa tercakup menyeluruh kepada masyarakat.
Baca Juga:
Legislator Palangka Raya Minta Pemerintah Kota Perkuat Upaya Penurunan Stunting
"Dari 643 posyandu yang ada di Kabupaten Aceh Timur, sebanyak 558 di antaranya aktif melayani masyarakat. Sedangkan 85 posyandu lainnya tidak aktif karena kadernya belum mencukupi," katanya.
Abdullah menyebutkan untuk mengaktifkan sebuah posyandu harus memiliki minimal lima orang kader. Terhadap posyandu yang tidak aktif tersebut, Dinas Kesehatan Aceh Timur terus berupaya melahirkan kader-kader, sehingga posyandu dapat melakukan kegiatan kembali.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan lintas terkait untuk melakukan pelatihan atau penguatan kapasitas kader posyandu. Termasuk dengan pihak desa dalam meningkat penguatan tim pembina posyandu," kata Abdullah.
Baca Juga:
Sekda Demak Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Tunggu Petunjuk Pusat
Hingga triwulan ketiga 2024, kata dia, indeks posyandu aktif di daerah itu mencapai 86,6 persen. Angka tersebut melebih target nasional sebesar 80 persen. Artinya dari sebanyak 643 posyandu di Kabupaten Aceh Timur, sebanyak 558 posyandu di antaranya atau 86,6 persen aktif melayani masyarakat,
"Untuk memenuhi dan melewati target tersebut, kader posyandu harus menguasai keterampilan pemberian layanan dasar untuk seluruh siklus hidup, bukan hanya pelayanan pada ibu hamil dan bayi balita saja," kata Abdullah.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Timur Syahrizal Fauzi, mengatakan, posyandu merupakan lembaga kemasyarakatan desa yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan.