Serambi.WahanaNews.co | Baitul Mal Aceh dan Dinas Kesehatan Kota Subulussalam Adakan Asesmen Pemetaan dan wilayah dIintervensi langkah langkah untuk Salurkan bantuan Perbaiki Sanitasi dan Air Bersih bagi Masyarakat Miskin di dua Kecamatan kota Subulussalam, yakni kecamatan Penanggalan dan Kecamatan Simpang Kiri, Kamis (02/06/2022).
Yuslinda Kosselling didinas Kesehatan menjelaskan Sasaran Bantuan dari Baitul Mal propinsi adalah 2 kecamatan di 4 wilayah kerja puskesmas dan 12 desa sasaran.
Baca Juga:
Pemkab Sumedang Tingkatkan Infrastruktur Kesehatan dengan DBHCHT Tahun 2024
Dinas Kesehatan menjelaskan Penerima manfaat masyarakat miskin dengan kriteria belum memiliki jamban sehat rumah sendiri dan tanah sendiri.
Yuslinda menambahkan sasaran kegiatan ini Kecamatan Simpang Kiri dan kecamatan penanggalan Dinas Kesehatan memafarkan desa desa yang dilakukan pemetaan tersebut diantaranya
Kampong Penanggalan induk
Kampong Lae bersih
Kampong Danau tras
Kampong Subulussalam kota
Kampong Subulussalam barat
Kampong Mukti makmur
Kampong Sikelang
Kampong Jontor
Kampong Cepu
Baca Juga:
Dinkes Tanah Laut Temukan 346 Penderita Tuberkulosis di 2024 Kalimantan Selatan
Kegiatan pemetaan penyaluran bantuan jamban Mulai kunjungan sejak jumat tanggal 26 sampai hari selasa 31 Mei 2022 Kunjungan pemetaan tersebut dari Dinas kesehatan dan Baitul Mal Aceh serta Baitul Mal kota Subulussalam.
Tim Kesehatan dan Tim Baitul Mal Kota Subulussaam yang dihadiri juga oleh Dinas Baitul Mall Aceh melakukan pemetaan bantuan tersebut diantaranya Ambia Kabid kesmas, Yuslinda Amkl pengelola kesling, Bobi dari Baitul Mal Aceh, Yuwita Baitul Mal Aceh, Dedi Baitul Mal kota Salam, Rafiah.
Baitul Mal kota subulussalam dan diikuti pendamping dari puskesmas petugas Sanitarian.
Kadis Kesehatan Kota Subulussalam melalui salah seorang pengelola kesling Yulinda, mengtakan "Tim Pelaksana Kegiatan mempunyai tugas melakukan asesmen dan pemetaan wilayah yang akan diintervensi. Tim pelaksana Baitul Mal Aceh dan Baitul mal Kota Subulussalam Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait dalam menentukan wilayah kerja untuk menentukan perbaikaan sanitasi dan air berdasarkan tingginya prilaku BABS serta Stunting didaerah Kota Subulussalam Aceh." Demikian disampaikan kepala Dinas kesehatan kota Subulussalam melalui Yulinda saat dimintai keterangan atas kegiatan bantuan Sanitasi.
Adapun kegiatan yang diharapkan diantaranya
A. Tersedianya sarana jamban yang layak untuk masyakat miskin di Aceh terkhusus diwilayah wilayah kota Subulussalam.
B. tersedianya saranan jamban yang layak untuk masyarakat miskin di wilayah subukussalam sekitarnya
C. menurunkan angka penderita penyakit yang diakibatkan oleh air tidak bersih atau prilaku BABS(buang air besar sembarangan)
Tujuan verifikasi kepada penerima bantuan melakukan verifikasi administrasi dan Validasi bagi Mustahik, melakukan analisa bentuk bantuan dan rekomendasi jumlah bantuan yang akan diberikan Mempersiapkan dan Menyerahkan daftar hasil ferivikasi atau validasi (DHV)melalui bagian pemberdayaan, semoga kegiatan ini benar benar manfaatnya bisa dirasakan masyakat yang membutuhkan. Demikian disampaikan Kadis Kesehatan kota Subulussalam melalui Yulinda pengelola Kesling
LSM Suara Putra Aceh Kota Subulussalam meminta dan menyarankan kepada Baitul Amal Aceh dan Dinas kesehatan Kota Subulussalam agar benar- benar melakukan Asesmen Pemetaan dan wilayah dIintervensi langkah Ferifikasi terhadap daerah daerah yang sangat membutuhkan Jamban.
"Kedepannya harapan kita seperti Kecamatan Runding dan kecamatan Longkip lebih diutamakan. Bantuan Sanitasi bagi masyarakat miskin dan benar benar membutuhkan bantuan sanitasi itu ya disana, di dua kecamatan itu. Banyak sekali jamban disana langsung BAB ke Sungai atau aliran sungai," Ungkap Anton Tinendung Ketua LSM Suara Putra Aceh Kota Subulussalam. [gab]