SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Subulussalam - Warga Desa Tanah Tumbuh, Kecamatan Rundeng, melakukan aksi pendudukan lahan yang dikuasai PT Agro Sinergi Nusantara (ASN) sekaligus menggelar doa bersama, Rabu (4/12/2024).
Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke-49. Berdasarkan pantauan Serambi Wahana News di lokasi, tampak hadir Ishak Munthe alias Gadis yang merupakan eks kombatan GAM dan mantan Wakil Panglima Wilayah Kota Subulussalam. Selain itu, hadir pula Pj Kepala Desa, tokoh agama, ibu-ibu, bapak-bapak, serta anak-anak warga Desa Tanah Tumbuh.
Baca Juga:
Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim di Polsek Kubu
Aksi yang digelar bertujuan memperjuangkan tanah adat seluas sekitar 400 hektare yang diduga telah dikuasai pihak perusahaan dan menuntut agar lahan tersebut dikembalikan kepada masyarakat.
“Tanah masyarakat Desa Tanah Tumbuh telah diserobot. Kami sebagai mantan anggota GAM sangat mengharapkan tanah itu dikembalikan seperti semula agar mereka dapat menikmati hasil dari perdamaian ini,” ujar Ishak Munthe, Kamis (4/12/2024).
Menurutnya, lahan itu merupakan tanah adat yang awalnya menjadi milik masyarakat setempat. Namun saat konflik, warga mengungsi sehingga perusahaan diduga mengambil alih lahan tersebut.
Baca Juga:
Lapas Sibolga Satukan Doa untuk Indonesia: Wujud Cinta dan Harapan dari Balik Jeruji
Ishak berharap pemerintah daerah, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat turun tangan untuk menyelesaikan konflik lahan ini.
“Ada sekitar 250 warga yang dirugikan. Mereka tidak pernah menerima ganti rugi atau manfaat apa pun dari PT ASN,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, saat ini warga Desa Tanah Tumbuh hanya memiliki lahan permukiman sekitar satu hektare yang dihuni 150 kepala keluarga.