Serambi.WahanaNews.co, Aceh Timur - Kalangan pedagang dan agen pengumpul menyebutkan harga biji kakao kering di Kabupaten Aceh Timur kini mencapai Rp120 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya hanya Rp32 ribu per kilogram.
Nasir, pedagang kakao, di Aceh Timur, Selasa (21/5/2024), mengatakan naiknya harga kakao tersebut sudah terjadi sebelum lebaran Idul Fitri disebabkan tingginya permintaan pasar, sementara hasil produksi tidak ada.
Baca Juga:
Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Timur Bekali Kader Ulama untuk Masa Depan
"Hasil produksi tidak ada, dikarenakan serangan hama, sehingga warna menjadi hitam, lalu membusuk dan akhirnya gagal panen," kata Nasir.
Dia mengaku para petani juga tidak bergairah lagi merawat tanaman kakao dan mengambil jalan pintas dengan menebang tanaman. Kemudian, di lahan tersebut ditanami tanaman kelapa sawit.
"Banyak pemilik perkebunan kakao di Aceh Timur memilih mengalihfungsikan kebun mereka menjadi perkebunan sawit, maka dari itu harganya melambung karena tidak ada produksi, sedangkan permintaan tinggi. Kalaupun ada, tetapi sedikit, itu pun diserang hama, ya terakhir gagal panen," kata Nasir.
Baca Juga:
Polres Aceh Timur: 150 Personel Amankan Penghitungan PSU Pemilu 2024
Sedangkan harga pinang, kata Nasir, mengalami penurunan drastis dari sebelumnya Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp4 ribu per kilogram.
"Turunnya harga pinang akibat permintaan dari pasar luar seperti India berkurang," kata Nasir.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur Darmawan mengaku terkait tanaman kakao di Aceh Timur sudah banyak yang mati. Bahkan tak sedikit petani mengalihkan dari tanaman tersebut ke sawit.