Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2022 sebesar Rp 1,003 triliun naik 10 persen menjadi Rp1,102 triliun. Sementara pembiayaan dalam tahun 2021 sebesar Rp549,7 miliar naik 16 persen pada tahun 2022 menjadi Rp638,7 miliar.
Bob Rinaldi mengatakan Bank Aceh sebagai bank kebanggaan masyarakat Aceh akan terus melakukan transformasi digital untuk menghadirkan layanan prima bagi nasabah.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Pada November 2022 lalu Bank Aceh telah meluncurkan layanan internet Banking Action Bisnis sebagai platform terbaru dari Bank Aceh untuk memenuhi kebutuhan nasabah, terutama nasabah korporasi, baik pemerintah maupun swasta, termasuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto sangat mengapresiasi Bank Aceh yang telah mendukung berbagai upaya peningkatan ekonomi daerah.
Menurut Muhammad Iswanto, pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat dipengaruhi oleh sektor perbankan yang baik.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
“Semakin banyak perbankan membuka layanan di suatu daerah menjadi cerminan bahwa perekonomian di daerah tersebut mengalami pertumbuhan. Perbankan bisa menyalurkan berbagai skim pembiayaan dalam membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Pembiayaan yang dikucurkan oleh Bank Aceh selama ini di Kabupaten Aceh Besar sangat berperan dan memicu pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Peresmian Capem Seulimum juga turut ditandai dengan penandatanganan akad Pembiayaan Qardhul Hasan bagi nasabah binaan UMKM Bank Aceh.[zbr]