Serambi.WahanaNews.co, Aceh Singkil - Kapal speedboat kayu yang membawa empat turis asal Australia hilang kontak saat dalam perjalanan ke Aceh Singkil, Aceh. Kapal itu tidak diketahui keberadaannya usai tetap berlayar saat cuaca buruk.
Kepala Basarnas Nias Octavianto mengatakan, empat WN Australia bersama tiga warga Indonesia berangkat ke Aceh Singkil untuk berlibur di Pinang Resort. Mereka berangkat dari Nias Utara, Minggu (13/8) bersama satu kapal lainnya yang ditumpangi delapan WN Australia.
Baca Juga:
Lanal Bintan Berhasil Gagalkan Upaya Penyelundupan TKA Asal China dari Malaysia
"Rombongan merupakan wisatawan yang hendak berlibur ke Pinang Resort dengan rincian 12 WNA Australia dan 5 WNI," kata Octavianto saat dimintai konfirmasi, Senin (14/8/2023).
Kedua kapal itu meninggalkan Nias Utara sekitar pukul 15.00 WIB. Namun perjalanan mengalami kendala akibat cuaca buruk.
Satu speedboat berisi 10 orang memutuskan berlindung di Pulau Sarang Alu. Sementara speedboat yang ditumpangi keempat WN Australia tersebut tetap berjalan menuju Pinang Resort.
Baca Juga:
Langgar Keimigrasian, Imigrasi Pemalang deportasi WNA Asal Mesir
"Sekitar pukul 22.18 pihak Pinang Resort melaporkan bahwa satu speedboat dengan 10 POB (person on boat) sudah tiba di Pulau Pinang, sedangkan satu speedboat lainnya dengan 7 POB belum sampai juga," jelasnya.
Menurutnya, pagi tadi pihaknya telah mengerahkan kapal KN SAR Nakula 230 dan RIB 04 Nias untuk melakukan pencarian. Hingga kini belum diketahui keberadaan kapal tersebut.
"Kita juga telah berkoordinasi dengan BCC, Pengelola Pinang Resort, Satgas SAR Pulau Banyak dan Panglima Laut Pulau banyak terkait posisi terakhir dan keadaan korban," jelasnya.
Berikut identitas tujuh orang dalam kapal tersebut:
1. Elliot Foote - WNA
2. Steph Weisse - WNA
3. Will Teagle - WNA
4. Jordan Short - WNA
5. Yunardi Ardi (WNI, manager)
6. Fivan (WNI, crew)
7. Kibal (WNI, crew)
[Redaktur: Amanda Zubehor]