SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Kota Jantho - Pasca Lebaran Idulfitri 1446 H, pelayanan sampah di Kabupaten Aceh Besar kembali normal. Seluruh petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Besar telah kembali menjalankan rutinitas pembersihan sampah di sejumlah titik yang menjadi pusat keramaian selama libur lebaran.
Kepala DLH Aceh Besar, Muwardi, mengatakan, volume sampah saat libur idul fitri terjadi lonjakan pesat, bahkan dibeberapa tempat ada tumpukan sampah ilegal. Itu sebabnya, pasca libur pihaknya langsung tancap gas untuk melakukan pembersihan sampah.
Baca Juga:
Kasus Malaria di Aceh Besar 2024 Turun Jadi 43, Sebelumnya 48
“Kemarin petugas kita diliburkan sesuai peraturan Surat Edaran (SE) Menteri Lingkungan Hidup / Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Petugaskembali kerja pada hari keempat idul fitri. Kita langsung tancap gas, agar tidak lagi terjadi penumpukan sampah, insya Allah pelayanan sampah kembali normal,” kata Muwardi, Sabtu (5/4/2025).
Ia juga menyampaikan, agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan, hal tersebut guna menjaga kebersihan dan keindahan Aceh Besar sebagai pintu gerbang menuju Provinsi Aceh.
“Kita ini kan pintu gerbang menuju Banda Aceh, jadi, kami harap masyarakat tak lagi menumpuk sampah disembarangan tempat. Buanglah sampah pada tempatnya, sehingga petugas kebersihan mudah mengangkut sampah menuju Tempat Pembungaan Akhir (TPA),” pintanya.
Baca Juga:
BMKG Aceh Gelar Simulasi Tsunami di Lhoknga Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat
Tak hanya itu, Muwardi juga menghimbau agar masyarakat mulai mengurangi sampah plastik, agar lingkungan tetap terjaga.
“Setiap tahun, jutaan ton plastik terbuang ke lingkungan kita, baik dilautan, sungai, dan bahkan lingkungan sekitar rumah. Kehadiran sampah plastik ini bukan hanya memperburuk pemandangan, tapi juga bertahan selama ratusan tahun, meracuni tanah dan air serta membahayakan kehidupan makhluk hidup,” terangnya.
Hal tersebut juga dipertegas oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Aceh Besar Mulyadi, SH, mikroplastik yang lepas ke dalam ekosistem saat ini berakhir di rantai makanan dan pada akhirnya di piring masyarakat dan mengancam kesehatan serta merusak industri vital seperti pariwisata dan perikanan.