SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Subulussalam - Ketua Komisi B DPRK Subulussalam, Hasbullah, turun langsung mendampingi masyarakat membuka portal jalan yang dipasang sepihak oleh PT Laot Bangko di Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, bersama masyarakat Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kamis (6/11/2025).
Turut hadir Kepala Mukim Batu-Batu, Sadiman, mantan anggota dewan Syahrizal Chaniago, BPG Singgersing, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Baca Juga:
APBD Rp4,554 Triliun Kota Depok: 50% Biaya Pembangunan dari Pajak Daerah
Pemortalan dilakukan pihak perusahaan dengan alasan maraknya penguasaan lahan dan pencurian buah sawit (TBS). Namun, tindakan tersebut justru memicu kemarahan warga karena akses menuju lahan perkebunan mereka tertutup.
Area perkebunan masyarakat dan perusahaan diketahui menggunakan akses jalan yang sama. Jalan tersebut merupakan milik pemerintah yang sebelumnya dihibahkan oleh H. Sudirman Munthe atau H. Abadi, kemudian dibangun menggunakan dana APBD untuk mempermudah akses bagi masyarakat dan perusahaan.
Hasbullah menegaskan bahwa tindakan pemortalan itu cacat hukum karena jalan yang dimaksud merupakan milik negara.
Baca Juga:
Nama Anggota DPRD Sonny Tandra Kembali Mencuat Di Pusaran Sejumlah Proyek APBD Sulteng Yang Bermasalah
“Jalan ini milik negara, dihibahkan oleh H. Abadi kepada pemerintah, lalu dibangun oleh pemerintah untuk mempermudah akses masyarakat,” ujarnya di lokasi.
Pihak perusahaan tetap bersikeras tidak membuka portal dengan alasan keamanan, ketidakjelasan batas lahan, serta persoalan plasma. Namun, masyarakat menilai persoalan plasma merupakan urusan administrasi antara perusahaan, koperasi, dan pemerintah, sehingga tidak dapat dijadikan alasan untuk menutup jalan umum.
Setelah melalui dialog panjang dan sempat terjadi ketegangan, Hasbullah bersama tokoh masyarakat akhirnya berhasil menengahi dan menegosiasikan agar portal dibuka. Pihak perusahaan akhirnya bersedia membuka jalan setelah dijelaskan bahwa jalan tersebut merupakan aset pemerintah yang juga digunakan masyarakat luas.
Dengan dibukanya portal tersebut, aktivitas masyarakat menuju kebun kembali normal. Hasbullah berharap ke depan perusahaan dan warga dapat menjalin komunikasi yang baik tanpa harus mengambil langkah sepihak yang merugikan masyarakat.
[Redaktur: Amanda Zubehor]