“Kepada Pak Presiden kami laporkan. untuk meningkatkan produksi gabah, Aceh membutuhkan saluran irigasi, penambahan pupuk, traktor dan alat potong padi,” kata Mualem.
“Pak Presiden, saat ini di Aceh masih ada lahan sawah tadah hujan karena ketiadaan irigasi. Di Aceh Utara saja, setidaknya ada 9 kecamatan yang belum dialiri irigasi,” sambung Gubernur.
Baca Juga:
Prabowo Soal Sita Aset Koruptor: Pantas Negara Itu Menyita, Namun Kita Harus Adil
Usai Panen Raya, Gubernur menjelaskan kepada awak media, bahwa Pemerintah Aceh membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat untuk mencapai target sebagai Lumbung Padi Nasional.
“Untuk mencapai target Aceh sebagai lumbung padi Nasional, maka kita membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat. Tadi, saya sudah menyampaikan langsung kepada Presiden,” ungkap Gubernur.
Mualem menjelaskan, untuk tahun 2024, produksi gabah Aceh mencapai sebesar 1,4 juta ton, sehingga menempatkan Aceh di peringkat 8 Lumbung Pangan Nasional. Dengan berbagai program yang telah dirumuskan, di 2025 ini Aceh menargetkan produksi gabah sebesar 1,6 juta ton.
Baca Juga:
Panen Raya Padi Serentak di Majalengka, Presiden Prabowo Operasikan Combine-Harvester
Panen Raya di Aceh Besar ini turut dihadiri anggota DPR RI asal Aceh T A Khalid, Plt Sekretaris Daerah Aceh M Nasir dan Bupati Aceh Besar Muharram Idris, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaimah, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat serta ratusan tamu undangan lainnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]