Cut Putri menuturkan, selama bertahun-tahun proyek IPAL itu mendapat protes dari rakyat Aceh.
Ia menyebut, segenap rakyat Aceh sudah melakukan segala usaha damai untuk menyadarkan para pemimpin yang hendak memusnahkan warisan budaya Islam di Aceh.
Baca Juga:
Adu Kuat Erdogan Dengan Kilicdaroglu di Pilpres Turki, Siapa Menang?
"Para raja dan ulama kesultanan Aceh adalah para aulia, pendiri tonggak sejarah tegaknya dakwah Islam di Asia Tenggara, yang telah memilih tanah Aceh sebagai tempat bersemayam tulang belulangnya," ucap Cut Putri.
Oleh karena itu rakyat Aceh yang sedang dalam kondisi darurat membutuhkan bantuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan serta dukungan dari segenap rakyat Turki.
Cut Putri mengaku sebelumnya mereka sudah berbicara soal situs sejarah ini secara langsung dengan Wakil Perdana Menteri Turki dalam kunjungan kenegaraan bersama Duta Besar Turki.
Baca Juga:
KBRI Pastikan Tak Ada Korban WNI dalam Ledakan Istanbul
"Besar harapan kami agar Presiden Recep Tayyip Erdogan bersama segenap rakyat Turki dapat membantu kami di sini yang sedang berjuang," harapnya.
Dalam kesempatan ini, Cut Putri juga menambahkan, hubungan diplomatik antara Kesultanan Aceh dan Turki telah terjalin sejak ratusan tahun lalu.
Kesultanan Aceh dan Turki, katanya, kerap saling membantu dalam dakwah Islam dan untuk melawan penjajahan.