Serambi.WahanaNews.co | Sumur minyak tradisional milik Yusri di Aceh Timur, Aceh, meledak dan terbakar. Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyebut lokasi kejadian berada di area kerja Pertamina EP.
"Berdasarkan peta wilayah kerja dari Migas Aceh, lokasi kebakaran tersebut berada di wilayah kerja Pertamina EP Rantau," kata Deputi Dukungan Bisnis BPMA Afrul Wahyuni dalam konferensi pers virtual, Sabtu (12/3/2022).
Baca Juga:
Dinkes Aceh Timur Tutup Mata, Bertahun-tahun Berdirinya Polindes Tanpa Penghuni
Afrul mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian ESDM dan SKK Migas Sumbagut. Lokasi yang dijadikan sumur minyak tradisional itu berada di bawah pengawasan Jakarta.
Menurutnya, kasus ledakan sumur minyak tradisional terparah di Rantau Peureulak sudah terjadi dua kali. Pertama pada 2018, yang menyebabkan sejumlah orang tewas.
"Sampai saat ini pemerintah terus mencari solusi untuk kasus seperti ini. Untuk kasus di Peurelak ini, kasus kedua yang menimbulkan korban. Kejadian yang dalam kategori parah," jelas Afrul.
Baca Juga:
14 Imigran Etnis Rohingya di Aceh Timur Melarikan Diri
Afrul menjelaskan api yang membakar sumur telah dapat dipadamkan. Pihaknya belum mengetahui pasti sumber api tersebut.
"Untuk sumber api belum diketahui pasti," ujarnya.
Sebelumnya, sumur minyak tradisional milik Yusri di Desa Mata Ie, Kecamatan Rantau Peureulak, Aceh Timur, terbakar.