Serambi.WahanaNews.co | Sumur minyak tradisional milik Yusri di Aceh Timur, Aceh, meledak dan terbakar. Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyebut lokasi kejadian berada di area kerja Pertamina EP.
"Berdasarkan peta wilayah kerja dari Migas Aceh, lokasi kebakaran tersebut berada di wilayah kerja Pertamina EP Rantau," kata Deputi Dukungan Bisnis BPMA Afrul Wahyuni dalam konferensi pers virtual, Sabtu (12/3/2022).
Baca Juga:
Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Timur Bekali Kader Ulama untuk Masa Depan
Afrul mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian ESDM dan SKK Migas Sumbagut. Lokasi yang dijadikan sumur minyak tradisional itu berada di bawah pengawasan Jakarta.
Menurutnya, kasus ledakan sumur minyak tradisional terparah di Rantau Peureulak sudah terjadi dua kali. Pertama pada 2018, yang menyebabkan sejumlah orang tewas.
"Sampai saat ini pemerintah terus mencari solusi untuk kasus seperti ini. Untuk kasus di Peurelak ini, kasus kedua yang menimbulkan korban. Kejadian yang dalam kategori parah," jelas Afrul.
Baca Juga:
Polres Aceh Timur: 150 Personel Amankan Penghitungan PSU Pemilu 2024
Afrul menjelaskan api yang membakar sumur telah dapat dipadamkan. Pihaknya belum mengetahui pasti sumber api tersebut.
"Untuk sumber api belum diketahui pasti," ujarnya.
Sebelumnya, sumur minyak tradisional milik Yusri di Desa Mata Ie, Kecamatan Rantau Peureulak, Aceh Timur, terbakar.
"Penyebab ledakan diduga volume semburan gas bercampur minyak yang sangat tinggi. Minyak tidak tertampung dan melimpah ke tanah," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Sabtu (12/3/2022).
Winardy mengatakan para pekerja panik saat ada semburan minyak dari dalam sumur. Tak lama berselang, terdengar suara ledakan dari sumur dan mengeluarkan api setinggi 25 meter.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (11/3/2022). Api seketika membakar lokasi.
Kebakaran itu menyebabkan satu orang meninggal dan dua orang terluka.[gab]