WahanaNews-Serambi | Mantan Menteri Kehakiman Tunisia Noureddine Bhiri dari partai Ennahdha diringkus polisi. Dia diduga terlibat kegiatan terorisme, demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri.
Dilansir dari AFP, Selasa (4/1/2022), Bhiri yang merupakan wakil presiden Partai Ennahdha -- yang dipandang oleh Presiden Kais Saied sebagai musuh -- ditangkap oleh petugas berpakaian preman hari Jumat dan keberadaannya awalnya tidak diketahui.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Ennahdha telah memainkan peran sentral dalam politik Tunisia sampai perebutan kekuasaan oleh Presiden Kais Saied tahun lalu.
Tunisia adalah satu-satunya negara demokrasi yang muncul dari pemberontakan Musim Semi Arab satu dekade lalu, tetapi kelompok masyarakat sipil dan penentang Saied telah menyatakan ketakutannya akan kembali ke otoritarianisme satu dekade setelah revolusi yang menggulingkan diktator lama Zine El Abidine Ben Ali.
"Ada ketakutan akan aksi terorisme yang menargetkan keamanan negara dan kami harus bertindak," kata Menteri Dalam Negeri Taoufik Charfeddine Senin malam terkait penangkapan tersebut.
Baca Juga:
Kemen PPPA Tegaskan Komitmen Lindungi Korban Kekerasan Seksual dengan Regulasi dan Layanan Terpadu
Seorang anggota delegasi yang mengunjungi Bhiri di rumah sakit mengatakan kepada AFP pada hari Senin bahwa dia menolak makanan atau obat-obatan.
Pada hari Minggu aktivis dan mantan legislator Ennahdha mengatakan Bhiri berada dalam kondisi kritis dan menghadapi kematian.
Tetapi sumber itu mengatakan kepada AFP bahwa Bhiri, 63, "tidak dalam kondisi kritis untuk saat ini".
Sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa tim gabungan dari kelompok anti-penyiksaan independen Tunisia INPT dan komisi hak asasi PBB mengunjungi Bhiri di rumah sakit di kota utara Bizerte pada hari Minggu.
Dia "hidup dan jernih", dan dirawat di bawah pengawasan ketat di ruang pribadi bangsal kardiologi rumah sakit. [afs]