Menurut Zuhra, perajin di Kabupaten Aceh Timur kini sudah banyak berinovasi, sehingga produk yang dibuat bisa mengikuti tren pasar. Selain itu, produk kerajinan anyaman seperti tikar terawang tujuh lapis, juga sudah didaftarkan dalam hak kekayaan intelektual.
Ia mengatakan keberadaan UMKM yang memproduksi anyaman tersebut kini mampu menyerap tenaga kerja lokal. Dengan demikian, keberadaan UMKM tersebut sudah membantu pemerintah menekan angka pengangguran.
Baca Juga:
Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Timur Bekali Kader Ulama untuk Masa Depan
"Kami juga terus mengoptimalkan pembinaan usaha kerajinan anyaman ini guna meningkatkan kualitas, agar memiliki nilai jual tinggi serta mempromosikannya hingga ke pasar internasional untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Zuhra.
[Redaktur: Amanda Zubehor]