Serambi.WahanaNews.co | Delapan imigran Rohingya yang ditampung di shelter BLK Desa Menasah Mee-Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh, melarikan diri. Mereka kabur dengan cara memanjat pagar.
Kedelapan imigran yang kabur adalah Khaleda Bibi binti Muhammed Yunus (22), Mosana Begum binti Abdul Kasem (18), Asma binti Salim Mulah (15), Haresa binti Saleh Ahmad (24), Kismut Ara binti Solimullah (12), Noor Safa binti Khaitatullah Imur (18), Noor Kayah binti Fetan (24), dan Samira binti Muslim (18).
Baca Juga:
3.989 Personel Gabungan Siap Amankan PON 2024 Aceh
"Semuanya berjenis kelamin perempuan. Mereka kabur Selasa kemarin," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan.
Winardy mengatakan imigran yang ditampung di shelter tersebut berjumlah 105 orang. Mereka terdiri atas 8 pria dewasa, 80 perempuan dewasa, 6 anak laki-laki, dan 11 anak perempuan.
"Namun sekarang sisa 97 orang setelah diketahui delapan orang melarikan diri," jelas Winardy.
Baca Juga:
Satres Narkoba Polresta Banda Aceh Tangkap 2 Anggota Polisi Terkait Narkotika
"Sekarang pihak UNHCR dan IOM akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait proses percepatan pemindahan dan memperketat penjagaan agar imigran Rohingnya tidak ada yang melarikan diri lagi," lanjutnya.
Winardy menyebut, pasca-kaburnya delapan imigran, warga setempat menangkap dua pria mencurigakan. Mereka diduga penjemput imigran dari kamp penampungan.
"Mereka diduga kuat akan melakukan penjemputan terhadap Imigran Rohingya yang berada di Penampungan Shelter BLK Desa Menasah Mee Kandang, Kota Lhokseumawe," ujar Winardy.
Kedua orang yang ditangkap berinisial AF (47) dan RAH (22). Polisi masih menyelidiki keterkaitan keduanya dengan kaburnya imigran.
"Kedua pria yang diamankan tersebut merupakan penyedia jasa rental mobil," beber Winardy.[gab]