WahanaNews-Aceh I Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar juga terjadi di Aceh Tamiang, Aceh. Akibatnya para nelayan disana terancam tidak melaut.
Kelangkaan BBM di kalangan nelayan ini sudah berlangsung dua pekan terakhir dan sejauh ini belum ada tanda-tanda pasokan kembali normal.
Baca Juga:
BBM Langka, Ratusan Kendaraan Antrean Mengular di SPBU Lahewa Nias Utara
Panglima Laot Aceh Tamiang, Anwar Muhammad khawatir bila kondisi ini tidak segera teratasi, nasib nelayan akan semakin terpuruk karena sama sekali tidak bisa beraktivitas.
“Belum ada tanda-tanda stok solar untuk nelayan normal, kami berharap ada solusi dari pemerintah,” kata Anwar, Sabtu (23/10/2021).
Anwar menerangkan, saat ini nelayan beraktivitas menggunakan sisa stok solar terdahulu.
Baca Juga:
Stok Minyak Tanah Minim, Agen Minta Kuota Ditambah di Teminabuan
Dampak minimnya stok BBM di SPBU, membuat nelayan mengurangi aktivitasnya agar tidak menguras bahan bakar.
“Biasanya melaut sampai menggunakan lima liter, hari ini dibatasi hanya dua liter,” ungkapnya.
Namun kata dia, lebih banyak nelayan yang beralih menggunakan perahu tanpa mesin. Kebijakan ini tentu saja berimbas pada hasil tangkapan yang menurun drastis.
“Di satu sisi harus terus mencari nafkah, sisi lain terhalang karena tidak ada solar. Artinya menggunakan sampan menjadi solusi terbaik,” sambungnya.
Kondisi ini, dinilai Anwar, berpotensi menimbulkan kekhawatiran lain, yaitu melonjaknya harga ikan.
“Harga ikan masih normal, tapi kalau tidak ada solusi, harga akan melambung,” tutupnya.
Kelangkaan BBM ini juga dikeluhkan pengguna kendaraan karena harus mengantre lama di SPBU.
Tak sedikit pengendara memilih mengisi bahan bakar di eceran dengan harga yang lebih tinggi.
“Di SPBU paling ada hanya dua jam, selebihnya BBM sudah kosong,” ungkap pengendara mobil di Karangbaru. (tum)