Mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kondusifitas, dengan terus menyerukan semangat penyelamatan reformasi dan demokrasi yang telah menjadi cita-cita para reformasi 1998.
"Cita-cita reformasi terlalu mahal untuk digadaikan demi kepentingan pragmatis Pemilu 2024. Jangan lagi mundur ke belakang dan perkuat sendi kebangsaan dengan nilai-nilai demokrasi yang kita gali dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," kata Komaruddin saat membacakan petisi civitas academica Unimal tersebut.
Baca Juga:
Pilkada Paluta 2024: Partisipasi Pemilih Capai 79 Persen, HORAS Menang Telak!
Lalu pihaknya mengimbau semua rektor di seluruh Indonesia untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa agar dapat memilih secara cerdas dan bertanggung jawab demi kelangsungan demokrasi yang telah diperjuangkan selama ini.
Poin terakhir dalam maklumat tersebut, pihaknya meminta masyarakat Indonesia yang terdaftar sebagai pemilih, untuk menggunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani.
Gerakan kampus kritik Jokowi berkembang di sejumlah civitas academica perguruan tinggi se-Indonesia sejak pekan lalu. Berawal dari petisi Bulaksumur yang dibacakan civitas academica UGM, hingga maklumat UII, kini gerakan kampus kritik Jokowi itu pun terjadi di wilayah barat Indonesia hingga wilayah timur.
Baca Juga:
Rekapitulasi Suara Pilgub Sumut dan Pilbup Karo 2024 Berjalan Lancar
[Redaktur: Amanda Zubehor]