Kedua, dari sampel yang disertakan, data informasi pelanggan sangat lengkap, yakni ID, Idpel, nama konsumen, tipe energy, kWh, alamat, nomor meter, nama unit ap, tipe meter, nama unit api, last update, hingga tempat pembuatan.
“Jelas yang mengeluarkan data informasi tersebut hanya PLN, tidak ada lagi di Indonesia yang mencatat informasi tersebut yang jumlahnya mencapai 17 juta lebih” tandasnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Tanggapan PLN
Juru bicara PLN Gregorius Adi menyampaikan dalam keterangan tertulis bahwa data informasi pelanggan dalam kondisi aman dan layanan berjalan normal.
Data yang beredar tersebut ialah data replikasi, bukan data transaksi aktual dan sudah tidak update.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Kami pastikan server data informasi milik PLN aman dan tidak dimasuki pihak lain, data transaksi aktual pelanggan aman” tegasnya.
PLN pun kini melakukan investigasi atas user yang terotorisasi dan berkoordinasi dengan penegak hukum, jika ditemukan indikasi pelanggaran hukum tentang kerahasiaan data perusahaan tentu akan mendapat tindakan tegas dari hukum.[gab]