WahanaNews-Serambi | Ratusan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemekaran Kota Subulussalam menggelar pertemuan sekaligus silaturahmi, di Hotel Hermes One, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam, Sabtu (18/3/2023).
Edi Sahputra Bako selaku Ketua Panitia menyampaikan dalam laporannya acara silaturahmi ini mengusung tema “Penyelamatan Negeri Sada Kata Perubahan dan Perbaikan ”.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Laksanakan Upacara Serah Terima Jabatan
Dalam pantauan awak media kegiatan dikemas dengan diskusi para tokoh masyarakat dan tokoh pemekaran Kota Subulussalam.
Kegiatan ini digagas melalui pertemuan kecil oleh tokoh masyarakat Kota Subulussalam dan hari ini kita laksanakan, ada kerisauan dihati kita semua sehingga kita hari ini duduk membicarakan kondisi Negeri ini, kegiatan ini melibatkan beberapa tokoh masyarakat dari lima Kecamatan di Kota Subulussalam.
Acara dipandu oleh moderator Safran Kombih dan M. Husen Saran, dimana H. Asmaudin selaku Ketua Panitia Pemekaran Kota Subulussalam menceritakan history pembentukan dan lahirnya daerah otonom Pemerintah Kota Subulussalam.
Baca Juga:
Dugaan Penyelewengan Dana Desa Buluh Dori TA 2024, Warga Laporkan ke Inspektorat
Setelah itu terjadi diskusi hangat para peserta menyampaikan keluhan dan masukan terhadap kondisi subulussalam terkini.
Pak Asmaudin juga menyebut sesuai dengan tema kita penyelamatan berarti apakah daerah kita mau tenggelam tanya beliau pada peserta.
Pak Syahyuril salah satu tokoh pemekaran dalam penyampaianya bahwa Pemerintahan kota Subulussalam terlihat Statnan ucap beliau, sementara Pak Bambang Chairudin menyebut kepemimpinan sekarang mundur, dan Sabirin Hutabarat menyebut kekecewaan terhadap kondisi pemerintahan sekarang dengan ucapan sungguh terlalu, pianti mala menyebut upaya pemerintah untuk mengurangi defisit tidak ada ini bukan hanya kesalahan Walikota tetapi juga DPRK yang tidak menjalankan pungsi pengawasannya, jaddam basri menyebut kondisi Subulussalam bisa darurat karena diabaikannya hak gaji perangkat kampong selama 9 bulan.
Bahkan ada salah satu tokoh masyarakat (tomas) dari kecamatan sultan daulat yang tiba-tiba berdiri memberikan kartu merah terhadap pemerintahan bisa dan saat ini. Banyak lagi keluhan persoalan publik di pemerintahan ini yang disampaikan peserta dalam silaturahmi tersebut.
Dan di akhir acara , moderator bersama Panitia mengeluarkan beberapa rekomendasi dari hasil pertemuan tersebut diantaranya:
1. Dalam Pertemuan ini sepakat menyatakan bahwa Pengelolaan Pemerintahan Kota Subulussalam saat ini gagal.
2. Meminta kepada Pemerintah Kota Subulussalam untuk menyelesaikan Gaji Perangkat Desa, Permasalahan PDAM di Penanggalan, Permasalahan lahan eks hgu pt laot bangko dan permasalahan kehadiran PLTA di Kecamatan Penanggalan, serta mengenai besarnya beban defisit anggaran.
3. Seluruh Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Partai Politik untuk Bersatu dalam hal Pemilihan Kepala Daerah 2024, untuk Mencalonkan 1 Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Walikota. Dari sosok Putra Daerah yang berkualitas dan berkapasitas dibidang Politik dan Pemerintahan.
4. Sepakat untuk melaksanakan kembali pertemuan Silahturahmi Tokoh Masyarakat Kota Subulussalam dengan menghadirkan berbagai Pihak yang Berkompeten serta membentuk “Forum/Tim apapun Nama nantinya dalam hal untuk kepedulian kita kepada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Subulussalam secara menyeluruh.
Terlihat tokoh yang hadir H.Asmaudin, H. Ansari Idrus Sambo, Dr.Sahyuril, H. Ismail K, H. Anharuddin, H. Yakub, H. Sudirman, Dr. Salbunis, H. An, Ugot Pinem, Hj. Sartina, Piyanti Mala, Asmidar, dan masih banyak tokoh masyarakat (Tomas) yang hadir.[zbr]