WahanaNews-Serambi | Saftiyah (46) seorang janda beranak 3 warga Desa Muara Batu-Batu, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam hidupnya sangat memprihatinkan lantaran tinggal di sebuah rumah kumuh dan nyaris roboh berukuran 4×5 meter persegi.
Yang lebih miris lagi, rumah kecil tersebut dihuni oleh Saftiyah beserta tiga orang anak-anaknya sejak tahun 2001 sampai dengan saat ini.
Baca Juga:
Pemprov Banten Siapkan Langkah Strategis Optimalkan Pemanfaatan Banten International Stadium
Dengan status janda, Saftiyah juga harus bertanggung jawab menjadi tulang punggung untuk menafkahi ketiga orang anaknya dengan pencarian sehari-hari hanya serabutan dengan penghasiln tidak menetap.
“Menurut Tamrin Kepala mukim Binanga, Janda beranak tiga ini sejak tahun 2001 di masa Bupati Kabupaten Aceh Singkil Makmur Syaputra Bancin sudah menempati rumah dengan kondisi seperti itu. Rumah yang di tempati Ibu Saftiyah saat ini berukuran 4 x 5 M rumah bantuan saat (Alm) Makmur Syahputrà Bancin semasa Bupati Kabupaten Aceh Singkil," Kata Tamrin Barat, Sabtu (3/12/2022).
Sudah selayaknya Pemerintah Kota Subulussalam memberikan Rumah bantuan baik bersumber dari APBK maupun dari Otsus Aceh kepada Saftiyah warga Desa Muara Batu-Batu Kecamatan Rondeng, Kota Subulussalam.
Baca Juga:
Atasi Banjir Musiman, Pemkot Jambi Bangun Drainase Beton dan Optimalisasi Lahan Resapan
Menurut Tamrin, Sebelumnya saftiyah juga pernah mengajukan proposal ke Badan Baitulmal.
Pihak dari Baitul Mal sudah beberapa kali kroscek kelapangan sampai ke lokasi melihat langsung keadaan rumah tersebut.
Namun sampai sekarang tidak terealisasi, dengan alasan anggarannya sudah habis, Ungkapnya.