WahanaNews Serambi | Ribuan vaksin Corona atau Covid-19 di Aceh Tenggara, Aceh, tidak terpakai. Vaksin itu mubazir lantaran warga tak mau ikut vaksinasi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Tenggara, Sukri Manto. Dia menjawab soal temuan ribuan vaksin Corona terbuang di daerah itu.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Sukri menyebut ribuan vaksin itu tidak terbuang melainkan tidak terpakai. Dia juga menjelaskan alasan ribuan dosis vaksin Corona itu tidak terpakai.
"Tidak betul bahwa ribuan vaksin itu terbuang di Aceh Tenggara. Tapi, memang ada 1.815 dosis vaksin tidak terpakai. Jadi tepatnya bukan terbuang tapi tidak terpakai pada saat proses vaksinasi," kata Sukri Manto saat dimintai konfirmasi, Selasa (14/9/2021).
Sukri mengatakan masyarakat di Aceh Tenggara kurang tertarik untuk mengikuti vaksin Corona saat awal program vaksinasi Corona digelar. Dia menyebut hal itu memicu penggunaan vaksin tidak maksimal.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
"Memang di awal-awal kegiatan vaksinasi di Kabupaten Aceh Tenggara dulu masyarakat masih kurang antusias sehingga vaksin yang satu vial 10 dosis, itu kadang-kadang yang datang enam orang. Jadi sehingga yang empat dosis itu jadi tidak terpakai karena masa daya tahan vaksin Sinovac setelah dibuka vial itu, jadi hanya berkisar 6 jam," ucap Sukri.
Dia mengatakan ribuan dosis vaksin itu juga tak terpakai karena banyak warga yang datang tapi tak bisa disuntik vaksin karena alasan medis. Menurutnya, hal itu menjadi pemicu ribuan dosis vaksin tak terpakai.
"Kemarin banyaknya vaksin masyarakat yang hadir itu juga belum tentu bisa divaksin karena ada berbagai macam kendala misalnya demam tinggi atau dia lagi hipertensi. Jadi memang ada sisa-sisa vaksin itu setelah disuntikkan dalam vial itu ada dosis yang otomatis yang tidak bisa dipakai," sebut Sukri.