Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam - Kabar mengejutkan datangnya dari Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, terkait Pemerintahan Kota (Pemkot) Subulussalam belum mentrasfer anggaran Pemilihak Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Terancam, Pemkot Subulussalam tidak mengikuti Pilkada serentak tahun 2024. Menuai tanggapan dari eks Ketua Panwaslih Kota Subulussalam Safran Kombih.
Baca Juga:
Fathul Anwar : Masyarakat Rohil Harus Bersatu Dukung Asset Dalam Pilkada 2024.
"Kita sangat prihatin mendapat kabar buruk ini," ujar Safran Kombih, Senin (15/4/2024).
Eks Ketua Panwaslih Kota Subulussalam Periode 2008-2010 ini, juga sangat merasa miris melihat kondisi Kota Subulussalam yang saat ini belum juga mentrasfer dana Pilkada 2024, sehingga akan terancam tidak mengikuti Pilkada nantinya.
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Subulussalam jauh hari harusnya memprioritaskan dan mentrasfer anggaran untuk Pilkada tahun 2024 itu.
Baca Juga:
Forkopimda Kalimantan Utara Gelar Rapat Koordinasi Deklarasi Pilkada Damai 2024
"Terkesan, saat ini Pemerintah Kota Subulussalam hanya menikmati hasil atas lahirnya Pemkot Subulussalam. Terlihat anggaran Pilkada belum juga di transfer hingga saat ini," sampai Safran.
Lebih lanjut, disampaikan eks Ketua Panwaslih Kota Subulussalam Safran Kombih, yang akrab disapa warga setempat ini dengan julukan Mak Jahek (MJ), jika Pemko Subulussalam tidak mampu membayar anggaran Pilkada, maka ia bersedia menjadi ketua panitia untuk mengutip dana kepada masyarakat.
"Demi anggaran Pilkada, saya bersedia menjadi ketua panitia untuk mengutip dana kepada masyarakat, sebagaimana perjuangan para pendahulu yang memperjuangkan Kota Subulussalam yang kita cintai ini," cetus Safran.