"Tadi sudah saya bicarakan dengan Deputi 5. Memang ada itu sudah ada 1.447 pengungsi dari Rohingya. Penduduk setempat menolak karena selalu bertambah, selalu bertambah. Nah ini saya lagi ngundang rapat koordinasi besok," kata Mahfud di Teuku Umar, Jakarta, Senin (4/12).
Mahfud menuturkan pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh dan sekitarnya melalui jalur laut semakin bertambah. Di sisi lain masyarakat di sana sudah tidak ada tempat untuk menampung.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Berhasil Amankan Tiga Orang Terduga Pelaku TPPO Rohingya
"Karena ini semakin, ini negara lain sudah nutup. Tapi larinya ke Indonesia semua, semakin bertambah, semakin bertambah, kita sudah ngasih makan, ngasih tempat. Sekarang orang Aceh, orang Riau, Medan apa itu, ndak ada tempatnya, ndak ada biayanya. Besok akan dikoordinasikan," tuturnya.
Mahfud mengatakan Indonesia bisa saja menolak pengungsi Rohingya yang datang, tapi hal itu berbenturan dengan perikemanusiaan.
Dia menyebut sudah ada ribuan orang pengungsi Rohingya yang datang setiap harinya ke Indonesia.
Baca Juga:
Kemenag Kabupaten Aceh Barat Telusuri Pasangan Rohingya Nikah di Lokasi Penampungan
"Karena ini lalu berbenturan soal perikemanusiaan. Sebenarnya kita tidak ikut menandatangani konvensi PBB tentang pengungsi itu. Kita bisa menolak mentah-mentah. Tapi kita kan punya perikemanusiaan. Orang mati di tengah laut, mau ke sana ditolak, mau ke sini ditolak. Lalu dulu kita tampung. Nah sekarang ini sudah 1.487 orang per hari ini dan diperkirakan masih akan membanjir lagi di beberapa tempat. Jadi saya akan koordinasi besok," imbuhnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]