WahanaNews.co I Sekitar sembilan desa di Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam mengeluhkan jaringan internet yang sulit diakses, hal itu dinilai menghambat informasi dan komunikasi masyarakat setempat.
Baca Juga:
Bos NVIDIA Ungkap AI Bisa Jadi Senjata RI Genjot Pertanian
Kesembilan desa yang butuh perhatian akaes internet tersebut diantaranya Desa Sibuasan, Desa Dah, Desa Lae Mate Lama, Desa Mandilam, DesaTualang, Desa Tanah Tumbuh, Desa Suak Jampak, Desa Geruguh dan Desa Kuala Kepeng Lama.
Baca Juga:
Gara-Gara Jaringan Internet, Puluhan Siswa SD di Doreng Jalani ANBK di Pusat Kota Maumere
Diketahui, rata-rata desa tersebut tinggal di DAS (Daerah aliran sungai) yang mana untuk tersambung dengan internet atau jaringan telepon, warga harus keluar kampung dimana jarak tempuh yang harus dilalui kisaran belasan kilometer ke Kota Kecamatan Rundeng.
Salah seorang warga yang berdomisili diantara Desa tersebut mengatakan untuk berkomunikasi dengan anak yang sekolah diluar daerah atau keluarga di luar daerah sering kali terkendala akibat tidak adanya jaringan internet.
"Belum lagi urusan layanan masyarakat dan laporan ke instansi pemerintah secara online yang tentu saja mengharuskan adanya koneksi internet. Apalagi ditengah musibah, wabah Covid-19 ini mahasiswa melakukan perkuliahan secara online," ucap salah satu warga.
Ketua umum HIMSSAKA, Kasman Pinem berharap agar keluhan masyarakat ini segera dan secepatnya ditangani oleh pihak pemerintah, dalam hal ini pemko Subulussalam.
"Saya berharap dan meminta kesediaan pemerintah Kota Subulussalam maupun Dinas terkait agar segera dan secepatnya mengatasi permasalahan ini," ucap Kasman.
Lebih lanjut Kasman Pinem mengatakan, dengan adanya perbaikan jaringan internet di daerah itu, maka dengan sendirinya akan meningkatkan potensi ekonomi desa-desa sekitar, seperti hasil pertanian, jagung, talas atau umbi-umbian kacang tanah, dan juga pariwisata. (JP)