Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam - Pasca aksi unjuk rasa di depan Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Subulussalam yang menuntut penetapan salah satu pasangan calon sebagai kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam berakhir ricuh.
Massa aksi memaksa masuk ke pekarangan Kantor KIP dengan menerobos pagar, yang mengakibatkan bentrokan dengan aparat keamanan.
Baca Juga:
Sosialisasi Pilkada 2024 KIP Nagan Raya untuk Kepala Desa dan Camat Aceh
Pihak keamanan akhirnya terpaksa memukul mundur massa menggunakan water cannon untuk meredam situasi.
Kericuhan tersebut menyebabkan kerusakan pada pagar Kantor KIP dan beberapa petugas polisi mengalami luka akibat lemparan dari pengunjuk rasa.
Beberapa pengunjuk rasa yang diduga sebagai provokator kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga:
Ketua PWI Subulussalam Sebut Peran Pers Pilkada, Mengedukasi Pemulih dan Cegah Berita Hoax
Fazri Munthe, calon Wali Kota Subulussalam, meminta pihak kepolisian untuk memberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku di Indonesia bagi para provokator dalam aksi tersebut.
"Saya berharap semua pihak dapat menahan diri dan tidak terpancing oleh isu-isu yang dapat memicu tindakan kriminal. Jadikan Pilkada ini sebagai ajang silaturahmi dan momentum untuk perubahan kota yang lebih baik," ujar Fazri pada Selasa (24/9/2024).
Fazri juga menegaskan bahwa ia tidak membenarkan tindakan pihak-pihak yang menghalalkan segala cara untuk merusak demokrasi, apalagi hingga merusak fasilitas umum seperti yang terjadi di Kantor KIP.