Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam -
Aldy Anzary Hutabarat, warga Kota Subulussalam, sangat menyayangkan terjadinya kericuhan di kalangan masyarakat menjelang Pilkada Subulussalam 2024, seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial.
Menurutnya, Pilkada seharusnya menjadi ajang edukasi politik yang diisi dengan adu gagasan dan program antar pasangan calon, namun justru terjadi ketegangan di akar rumput.
Baca Juga:
Gen Z dan Milenial Jadi Penyebab Utama Kredit Macet Pinjol, OJK Beri Peringatan Khusus
"Jangan sampai dinamika di kalangan elit berdampak negatif pada masyarakat yang akhirnya menjadi korban," ungkap Aldy dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (22/9/2024).
Aldy mengingatkan bahwa perbedaan pendapat dalam demokrasi adalah hal yang wajar, namun harus disikapi dengan bijak dan tidak menjadi alasan untuk melakukan tindakan anarkis.
"Mari kita saling menghormati dan menghargai, serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Jangan sampai hanya karena berbeda dukungan dalam Pilkada, persaudaraan dan silaturahmi yang telah terjalin antar masyarakat Subulussalam menjadi renggang," tegasnya.
Baca Juga:
Ketua FKPT Kaltara Ingatkan Generasi Muda Rentan Terpapar Radikalisme di Medsos
Sebagai warga yang peduli terhadap kemajuan dan kedamaian kota, Aldy merasa prihatin melihat situasi yang tidak kondusif.
"Kericuhan hanya akan merugikan kita semua dan menghambat proses demokrasi yang seharusnya berjalan damai," lanjutnya.
Aldy menilai bahwa setiap warga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan kota.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan positif dalam Pilkada dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta menghormati perbedaan pendapat.
"Pastikan Pilkada Subulussalam 2024 berjalan lancar, aman, dan sukses. Jangan ada pihak yang menghalalkan segala cara demi kepentingan kelompok, apalagi menjadi provokator yang memecah persatuan dan kesatuan Kota Sada Kata," tambahnya.
Aldy juga menekankan bahwa Pilkada adalah momen penting untuk memilih pemimpin yang akan membawa Kota Subulussalam ke arah yang lebih baik.
"Mari kita bersama menjaga ketertiban dan keamanan selama proses demokrasi ini. Hindari provokasi yang dapat memecah persatuan kita," ajaknya.
Selain itu, Aldy menghimbau masyarakat untuk menolak segala bentuk politik kekerasan dan transaksional.
"Praktik-praktik ini tidak hanya merusak integritas demokrasi, tetapi juga mengancam stabilitas sosial dan keamanan. Kekerasan menciptakan ketakutan, sementara politik transaksional mengorbankan kepentingan publik demi keuntungan pribadi atau kelompok tertentu," jelasnya.
Aldy berharap Pilkada Subulussalam 2024 menjadi momentum bagi masyarakat untuk mengakhiri praktik-praktik yang merugikan dan beralih ke politik yang lebih bersih dan transparan.
"Transparansi dalam proses politik akan meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Politik yang bersih memastikan kebijakan yang diambil benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan segelintir elit," cetusnya.
Ia menegaskan pentingnya partisipasi aktif dalam proses politik dan menuntut standar etika yang lebih tinggi dari para pemimpin.
"Dengan demikian, kita bisa membangun masa depan yang lebih adil dan demokratis, di mana setiap suara dihargai dan setiap keputusan diambil demi kebaikan bersama. Jika kita benar-benar serius ingin membangun Subulussalam, kita semua harus lebih arif dan bijak," tegas Aldy.
Sebagai bagian dari Generasi Z, Aldy juga berharap para pelaku Pilkada 2024 tidak mempertontonkan hal-hal yang tidak etis kepada Generasi Emas Subulussalam.
"Akhir kata, saya berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang kondusif dan damai selama Pilkada ini. Semoga Kota Subulussalam terus maju dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalankan proses demokrasi yang sehat dan bermartabat," tutup Aldy.
[Redaktur: Amanda Zubehor]