Serambi.WahanaNews.co | Sembilan desa dalam Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh mengalami pemadaman listrik parah selama empat hari terakhir.
Dalam sehari listrik bisa byar pet 10 hingga 12 kali. Kondisi itu telah dilaporkan masyarakat ke Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN Persero Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Namun, hingga hari ini suplai listrik ke kawasan itu belum normal. Salah seorang warga Desa Uleu Nyeu, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Tajuddin menyebutkan, dirinya telah resmi melapor lewat aplikasi PLN. Bahkan sudah melapor secara langsung ke manajemen PLN Krueng Geukuh.
“Namun tidak dihiraukan juga. Lampu ini padam dan menyala layaknya lampu disko. Sebegitu sering padam dan nyala nya. Ini sangat merugikan kami,” sebut Tajuddin saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).
Kondisi ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat. Apalagi, sambung Tajuddin, dirinya memiliki bayi yang belum sanggup menahan hawa panas.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Jadi kita harus kipas kipas anak sampai pegal tangan, karena listrik padam, pendingin tidak nyala,” kata Tajuddin yang juga Ketua Forum Peduli Banda Baro ini per sambungan telepon.
Hal senada disebutkan Nazaruddin, warga Desa Alue Keuriyai, Kecamatan Banda Baro, Aceh Utara. Dirinya menyebutkan, dampak terparah dari arus listrik yang tidak stabil itu adalah rusaknya sejumlah perangkat elektronik milik warga.
Salah satunya rusaknya layar televisi. Keduanya berharap agar PLN menjamin suplai listrik aman hingga ke kecamatan pedalaman tersebut. Dengan begitu tidak merugikan masyarakat.