WahanaNews-Serambi | Baterai recloser dan LBS milik PLN yang dipasang di delapan lokasi hilang dicuri.
Pencurian ini memberikan dampak besar yang merugikan masyarakat.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kasus pencurian ini terungkap, setelah PLN ULP Kualasimpang melakukan pemeriksaan komponen material distribusi di 12 lokasi pada Selasa (20/9/2022) kemarin.
Diketahui dari 12 lokasi yang diperiksa, delapan di antaranya sudah tidak memiliki baterai recloser.
Manajer ULP Kualasimpang, Zulham ZA menyebut delapan titik ini masing-masing berada di Karangbaru, Upah Rec Polres, Upah LBS Kantor Camat, Sukaramai, Alurmanis, Alurcucur, Lubuksabah dan Pajak Rantau.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Ini sangat berbahaya karena dampaknya sangat besar,” kata Zulham ketika dikonfirmasi Rabu (21/9/2022).
Sedikit dijelaskannya, fungsi batrerai recloser ini merupakan peralatan pengaman yang dapat mendeteksi arus lebih dan dapat bekerja memutus arus gangguan dan menutup balik secara otomatis.
“Misalnya terjadi kerusakan yang disebabkan hewan, baterai ini langsung bekerja cepat, dengan tidak adanya baterai ini, butuh lebih lama untuk mengaktifkan listrik,” beber Zulham.