Serambi.WahanaNews.co | Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Subulussalam diminta serius menanggapi Aspirasi dan kegelisahan para pedagang kecil dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam Wilayah Kota Subulussalam.
Permintaan tersebut disampaikan Forum Pedagang Kecil dan UKM Kota Subulussalam juliamin banurea saat gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada kamis (4/5/2023) di ruang rapat Komisi B DPRK Subulussalam yang membidangi.
Baca Juga:
H. Asmauddin Anggota DPRA Dapil 9, Bersilaturahmi Dengan Kadis PUPR Aceh
Rapat dengar pendapat (RDP) dengan para pedagang kecil dan UKM itu difasilitasi oleh Abdurrahmansyah, Sekretaris DPRK setempat menindaklanjuti surat yang dilayangkan Forum Pedagang Kecil dan UKM Kota Subulussalam, pada selasa (2/5/2023) yang lalu.
Para pedagang menilai Indomaret di daerah yang berjuluk Bumi Syech Hamzah Fansuri kini semakin menjamur. Sehingga para pedagang lokal terancam gulung tikar.
Ketua Forum pedagang kecil dan UKM Kota Subulussalam mengatakan dengan kondisi luas perkotaan yang sangat kecil, saat ini sebanyak enam (6) gerai indomaret telah berdiri didaerah itu.
Baca Juga:
Penyidik KPK Dalami Kasus Suap Proyek Pemprov Malut, Periksa Pejabat Eselon II
"Dengan kondisi Kota Subulussalam sangatlah kecil, namun saat ini sebanyak enam (6) gerai pasar modern (Indomaret) telah dibuka. Di kecamatan Simpang Kiri atau pusat Kota Subulussalam sebanyak 4 gerai dan di Kecamatan Penanggalan ada dua gerai Indomaret," Kata Juliamin Banurea Ketua Forum Pedagang kecil dan UKM Kota Subulussalam.
Sehingga, kata Juliamin, dengan kehadiran pasar ritel yang semakin menjamur di Kota Subulussalam dapat melemahkan atau berkurangnya omset, bahkan para pedagang kecil dan UKM di daerah itu terancam gulung tikar.
Diruang rapat Komisi B, sempat memanas karena ketua Komisi B Khalidin AA terlihat belum hadir. Karena pada saat itu yang berhadir hanya wakil Ketua Komisi B Dedy Bustamar dan anggota H. Zainuddin.