SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Lhokseumawe - Dr. Sayuti Abu Bakar dan Husaini POM merupakan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe yang meraih suara terbanyak dalam Pilkada 2024, berdasarkan hasil pleno rekapitulasi suara KIP Lhokseumawe yang digelar beberapa waktu lalu.
Sedangkan salah satu visi Paslon ini adalah mewujudkan Lhokseumawe yang bersih, hijau, sejuk, dan nyaman.
Baca Juga:
Lhokseumawe Ekspor 10 Ribu Ton Cangkang Sawit ke Jepang
Dimana untuk merealisasi visi misi tersebut, mereka akan menjalankan sejumlah program, salah satunya program "Broh Jeut Keu Peng" (Sampah bisa menjadi uang).
Realisasi dari program kerja ini pun tentunya sangat dinanti-nantikan seluruh lapisan masyarakat.
Karena melalui program ini, sampah-sampah nantinya akan bisa dimanfaatkan.
Baca Juga:
Himpunan Mahasiswa Perantauan Kota Sada Kata Gelar Mubes ke-5 Tahun 2023
Sehingga menciptakan kebersihan, membuka lapangan kerja, dan keuntungan lainya bagi masyarakat ataupun pemerintah.
Namun nampaknya Sayuti Abu Bakar sangat serius dan berkomitmen untuk merealisasi program kerja ini.
Buktinya, meskipun advokat senior ini belum dilantik menjadi Wali Kota Lhokseumawe.
Tapi Sayuti Abu Bakar sudah memulai langkah awalnya untuk menjalankan program "Broh Jeut Keu Peng" ini.
Dimana Sayuti langsung mengirim timnya ke Banyumas, Jawa Tengah, untuk melakukan survey.
Untuk diketahui, Banyumas merupakan sebuah daerah di Indonesia yang telah mampu mengelola sampah dengan baik.
Pemerintahnya telah mampu mengajak masyarakat untuk ikut serta memilih sampah dan menjualnya kepada Pemkab Banyumas.
Caranya dengan menggunakan aplikasi Sampah Online Banyumas (Salinmas) dan Ojeke Inyong (Jeknyong).
Selanjutnya, sampah -sampah yang dijual masyarakat dipilah, dan diolah untuk menjadi berbagai produk.
Seperti paving, atap, bata, pupuk kompos, biji plastik, dan produk lainnya yang memiliki nilai ekonomis.
Sedangkan tim Sayuti yang dikirim ke Banyumas untuk melakukan survey.
Tim ini terdiri Ketua Relawan Sayuti Center Khaidir Abubakar, didampingi Habibi, Zainal, Fauzi, dan Titik Nuraini selaku Sekjen Sekolah Sampah Nusantara dari Jakarta.
Tim survey ini pun tiba di Banyumas pada Jumat (24/1/2025) kemarin.
Mereka disambut langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyumas, Widodo Sugiri.
Habibi, selaku Anggota Tim Survey, dilansir SerambiNews, Sabtu (25/1/2025), menyebutkan, pihaknya diutus Sayuti Abu Bakar untuk melakukan pendalaman terkait pengolahan sampah di Banyumas.
"Kami diutus langsung oleh Bapak Sayuti Abubakar untuk melakukan survey awal, guna mempelajari bagaimana inovasi dan pengolahan sampah.
Sehingga kami melihat secara langsung sampah yang diolah menjadi bubur organik, pakan magot, bahan alternatif pengganti batu bara.
Sedangkan sampah nilai rendah dijadikan RDF dan abu hasil pembakaran pun diolah menjadi paving blok dan genteng atap rumah," paparnya.
Lanjut Habibi, pihaknya juga melakukan diskusi dengan Kadis Lingkungan Hidup Banyumas terkait Lahan, mesin- mesin operasional yang dibutuhkan, termasuk keterlibatan masyarakat.
"Metode yang diciptakan di Banyumas tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, sebagaimana visi - misi Bapak Sayuti," ujarnya.
Tambah Habibi, setelah kunjungan ini, pihaknya akan melaporkan kembali kepada Sayuti.
Karena ini sebagai langkah awal menjadi pondasi penting dalam mewujudkan Lhokseumawe yang bersih, hijau, sejuk dan nyaman.
[Redaktur: Amanda Zubehor]