Permintaan semen, pada bulan lalu, menurut kedua pedagang itu, sedikit naik dari 100 zak per hari naik menjadi 200 – 300 zak per hari. Tapi memsuki bulan November ini, permintannya turun kembali menjadi 100 zak per hari.
Baca Juga:
Polda Sulut Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Upacara Dipimpin Kapolda
Permintaan semen, jelang akhir tahun ini menurun dibanding akhir-akhir tahun dulu, menurut Edy dan Sofyan, karena tahun ini kegiatan proyek fisik pemerintah sangat sedikit karena pandemi Covid-19.
Sebelum pandemi covid 19, ungkap Sofyan, permintaan semen jelang akhir tahun bisa mencapai 400 zak per hari.
Bahkan untuk mendapatkan semen dari PT SBA dan Semen Padang, truk pengangkut semen harus antre dua malam di Lhoknga dan Silo Semen Padang di Pelabuhan Krueng Raya, Aceh Besar.
Baca Juga:
Dugaan Curi Arus di Pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai, Muslim Muis Minta Menteri BUMN untuk Mencopot Kepala PLN
Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Head Media PT Solusi Bangun Andalas (SBA), Faraby Azwany, mengakui harga semen saat ini naik.
Menurutnya, kenaikan ini dipengaruhi naiknya harga pembelian batu bara sebagai bahan bakar semen.
“Kenaikan harga batu bara sampai saat ini sudah mencapai 200 persen. Sementara kenaikan harga semen di tingkat distributor pada bulan Oktober lalu masih sangat rendah hanya sebesar Rp 2.000 per zak," sebut Faraby.